Foto: Alien Mus, Anggota DPR RI Dapil Maluku Utara TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Anggota Komisi IV DPR-RI, Alien Mus, mendukung langkah-langka...
Foto: Alien Mus, Anggota DPR RI Dapil Maluku Utara
TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Anggota Komisi IV DPR-RI, Alien Mus, mendukung langkah-langkah yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam memperkuat sistem perbenihan hortikultura. Upaya tersebut salah satunya penguatan Balai Benih Hortikultura (BBH) dan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) yang tersebar di 33 provinsi menjadi pusat riset dan penyediaan benih bermutu berbagai komoditas hortikultura seperti buah-buahan, sayuran, florikultura hingga tanaman obat.
"Benih bermutu adalah kunci utama keberhasilan budidaya pertanian, terlebih untuk tanaman hortikultura yang punya nilai ekonomi tinggi. Saya sangat mendukung upaya memperkuat tata kelola kelembagaan BBH dan BPSB sehingga bisa lebih sinergi dengan program pengembangan kawasan semacam kampung horti yang diinisiasi oleh Ditjen Hortikultura," ujar legislator asal maluku utara tersebut saat mengunjungi Balai Benih Tanaman Hortikultura, Bonto Bonto Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan (29/12).
Menurut Alien yang juga Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Maluku Utara, program pengembangan hortikultura harus terintegrasi dari hulu hingga hilir yang dimulai dari penyediaan benih bermutu. Teknologi perbanyakan benih melalui kultur jaringan untuk menghasilkan benih bermutu hortikultura perlu ditingkatkan kualitas dan kapasitasnya, termasuk SDM nya. Contohnya benih pisang yang memang menjadi bahan pangan penting bagi masyarakat di Sulawesi, Maluku Utara, Maluku dan Papua. Butuh sekali benih pisang bermutu dalam jumlah banyak," terangnya. "Sampai saat ini kebutuhan produk hortikultura untuk Indonesia Timur seperti bawang merah, cabai dan buah-buahan masih banyak mengandalkan produksi dari Sulawesi Selatan, sehingga sistem perbenihan disini juga harus diperkuat.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto yang turut mendampingi kunjungan tersebut mengaku pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah penguatan balai-balai benih hortikultura baik aspek infrastruktur, sarana produksi hingga SDM melalui pembiayaan APBN serta Asian Development Bank (ADB). Dukungan Komisi IV DPR untuk penguatan tata kelola kelembagaan dan modernisasi sistem perbenihan tentu makin mengakselerasi upaya kita bersama untuk menghasilkan benih-benih bermutu.
Pihaknya saat ini sedang mengembangkan digitalisasi informasi perbenihan nasional untuk memudahkan stakeholder terkait dalam mengakses data dan informasi terkini ketersediaan benih hortikultura di seluruh Indonesia. Diakuinya selama ini masyarakat banyak mengalami kendala mendapatkan benih bermutu akibat keterbatasan sumber informasi. Kami menyebutnya Sistem Informasi Perbenihan Hortikultura atau SIPH. Harapannya tahun 2022 nanti sudah mulai bisa diaplikasikan dan diakses.**(red).
Tidak ada komentar