Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Sudah Dua Pekan Pekerjaan Lapak di Alun-Alun Tanpa Papan Proyek

TOBELO, KoranMalut.Co.Id - Pekerjaan lapak alun-alun yang saat ini sudah berjalan tetapi tidak terlihat adanya papan proyek, saat pantauan ...


TOBELO, KoranMalut.Co.Id - Pekerjaan lapak alun-alun yang saat ini sudah berjalan tetapi tidak terlihat adanya papan proyek, saat pantauan wartwan di lapangan sudah hampir dua pekan ini papan proyek tersebut tidak ada namun sebagian lapak sudah selesai  dan ada beberapa pedagang sudah menempati dan berjualan, sementara pekerjaaan masih terus di lakukan dan lapak milik pedagang juga mulai di bongkar.

Sebelum Pemkab Halut pernah melakukan rapat bersama dengan pedagang, untuk membahas lapak yang akan di kelolah oleh Pemkab dan membuat lapak tersebut semuanya seragam, hal tersebut di respon baik oleh pedagang, dari informasi yang di dapatkan wartwan, bagi yang mengambil lapak, harus mendaftarkan diri dan membayar uang muka sebesar Rp. 1,5 juta.

Salah satu sumber yang di percaya saat di konfirmasi mengatakan bahwa memang benar dengan berdirinya lapak baru tersebut pedagang harus membayar uang muka sebesar 1,5 juta, jika tidak membayar maka tidak akan di berikan lapak walaupun sebelumnya sudah pernah punya lapak, "untuk yang mau mengambil lapak baru harus mendaftar, dan membayar uang muka, dan itu semua di setujui oleh pedagang, tetapi untuk pembayaran selanjutnya kami belum mengetahui",  jelasnya.

Dari informasi yang beredar, setiap bulan pedagang harus membayar pajak ke Pemkab sebesar Rp. 1,5 juta, ini hanyalah informasi yang di himpun oleh wartwan, karena ada beberapa pedagang yang menyebut seperti itu, jika perbulan Rp. 1,5 juta maka pertahunnya berkisar Rp. 18 juta.

Terpisah Kepala Disperindag Halut Nyoter Koenoe saat di konfirmasi membenarkan bahwa untuk pembayaran setiap bulan kepada pedagang itu tidak benar, Pihaknya juga akan melakukan rapat bersama dengan pedagang untuk membahas soal anggaran, setalah semua lapak sudah selesai cara pembayaran nya seperi apa dan itu akan di bicarakan bersama dengan pedagang,"kami akan memanggil pedagang yang berada di alun-alun untuk membicarakan terkait dengan pembayaran karena Pemkab punya Perbup"ucapnya

Saat di sentil terkait dengan angaran lapak Kedis perindak enggan memberikan penjelasan, menurutnya pembangunan lapak tersebut bukan proyek dan hanya pengembang, namun dari pantauan wartwan bangunan tersebut mengunakan bahan konteiner, Pemkab Halut masih tertup terkiat dengan pembangunan lapak alun-alun.

"Soal pembangunan lapak tersebut memang ada insiatif dari Pemkab, namun soal anggaran tidak melekat di Disperindak, sehingga saya tidak mengetahui"., tutupnya.**(gf)

Tidak ada komentar