Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Perwakilan Perempuan, DPRD Jadi Harapan Masyarakat

Chatrine Hak Hak Perempuan Jadi Prioritas TOBELO, KoranMalut.Co.Id - Sejumlah perempuan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Halmah...


Chatrine Hak Hak Perempuan Jadi Prioritas

TOBELO, KoranMalut.Co.Id - Sejumlah perempuan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Halmahera Utara (Halut) menjadi harapan masyarakat Halut. Sejumlah DPRD dari perwakilan perempuan itu, dinilai sangat getol memperjuangkan hak hak perempuan diruang parlemen.

Salah satu anggota DPRD Halut fraksi Demokrat dari perwakilan Perempuan Chatrine Soputan mengatakan, dirinya bersama teman teman DPRD dari kalangan perempuan selalu menjadikan hak hak perempuan sebagai prioritas. Hak hak perempuan baik dari segi ruang politik, hukum dan ekonomi," Kami prioritaskan hak hak perempuan melalui parlemen, baik itu hak perempuan dari aspek ekonomi, politik dan hukum," Ujar Chatrine, Rabu (18/08).

Chatrine putri asli Kao utara itu, menuturkan bahwa dirinya sebagai perwakilan perempuan di Parlemen Halut, sudah banyak menyuarakan, bertindak eksen untuk kepentingan dan melindungi hak hak perempuan. Namun untuk DPRD sektor perlindungan anak dan perempuan ada di komisi III DPRD Halut. Bahkan di Komisi III tidak ada perwakilan perempuan, meski begitu, Hak hak perempuan baik dari aspek masaalah Kekerasan, dan seksual perempuan selalu menjadi prioritas," Saya secara pribadi juga selalu eksen untuk melindungi hak hak perempuan, saya sebagai perempuan wajib bagi saya untuk menjawab semua keluhan masyarakat terutama kaum perempuan," Bebernya.

Menurut Chatrine bahwa dirinya terpanggil untuk terlibat dalam ruang politik hingga terpilih sebagai anggota dewan di DPRD Halut juga, karena ada keterpanggilan moril dan nurani untuk memperjuangkan serta melindungi hak hak perempuan. Tak hanya itu, bahkan semasa dirinya sebelum menjabat DPRD misinya bagimana perempuan bisa tampil dalam ruang politik," Saat ini erannya bagimana kita memperdayakan perempuan dari sektor ekonomi, politik, dan hukum, pemberdayaan merupakan solusi dari keresahan dan keluhan kaum perempuan," Cetusnya.

Chatrine menegaskan, terkait problem kekerasan seksual terhadap perempuan dirinya mendesak pihak Dinas KB Pemda Halut lebih genjot memberi sosialisasi ditingkat Desa. Dalam sosialisasi itu lebih dibobot soal bahaya pergaulan bebas, dan penggunaan Minuman keras,  Lem Ehabond serta Narkoba. Pengaruh tersebut dapat menimbulkan tingginya kekerasan seksual anak dibawa umur. Selain itu, Chatrine mendesak pihak penegak hukum harus lebih profesional dalam menindak kasus kasus pelecehan seksual dan kekerasan seksual terhadap perempuan. Pihak kepolisian harus mampu memberi efek jerat kepada pelaku kekerasan seksual dan pemerkosaan anak dibawa umur," Terkait banyaknya problem kekerasan seksual dan pelecehan terhadap perempuan yang terjadi di Halut, ini nanti saya sampaikan ke Komisi III DPRD yang membidangi untuk lebih prioritaskan terhadap masalah tersebut, sebab ini juga bagian dari bagaimana kita menjamin hak hak perempuan dan anak," Bebernya.

Senada juga disampaikan Anggota DPRD perempuan dari Fraksi Nasdem Aurelia Indah Molle mengatakan, dirinya juga merasa prihatin dengan kondisi saat ini, atas problem kekerasan seksual dan pelecehan terhadap perempuan. Banyak kasus yang membuat para generasi perempuan harus mengalami masa suram dan masa depan yang kelam. Tentunya ini, semua pihak baik Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak KB Pemda Halut, harus lebih kerja keras untuk melihat persoalan ini, dan dapat mengatasinya. Selain itu para aktivis perempuan di Halut juga harus membangun komunikasi dengan DPRD yang membidangi perlindungan perempuan yakni Komisi III DPRD Halut, untuk menyikapi problem ini," Semua pihak yang menangani terkait masalah perlindungan anak dan perempuan baik organisasi pemerhati perempuan, serta pihak Kepolisian harus turun menyikapi problem ini," akhirnya.**(red)

Tidak ada komentar