Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Pemuda Pancasila Dituntut Sampaikan Permohonan Maaf Dalam 1x24 Jam

Pemrov Pastikan Bakal Giring ke Ranah Hukum TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Majelis Perwakilan Wilayah(MPW) Pemuda Pancasila(PP) Propinsi Maluk...


Pemrov Pastikan Bakal Giring ke Ranah Hukum

TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Majelis Perwakilan Wilayah(MPW) Pemuda Pancasila(PP) Propinsi Maluku Utara diminta untuk menyampaikan permohonan maaf 1x24 Jam. Penegasan tersebut menyusul dengan adanya tindakan salah satu oknum pengurus PP yang diduga melakukan perbuatan merobek poster Abdul Gani Kasuba(AGK) yang didapuk sebagai Ketua MPG PP Malut.

Dalam Video yang beredar di Youtobe, dan menjadi bahan perbincangan netizen, berdurasi 1 detik itu, tampak salah satu oknum pemuda pengurus PP, tengah membuka poster AGK yang terpampang di salah satu sekret PP yang diduga berlokasi di Sofifi. Dalam video itu, nampak seorang pemuda sempat menyulut wajah poster AGK dengan puntung rokok. Bukan hanya itu, oknum pemuda yang belum diketahui identitasnya itu, juga meludahi wajah AGK, sebelum membakar poster AGK didepan halaman sekretariat.

Belum diketahui secara pasti lokasi dari periswita itu, namun diduga kuat aksi pengursakan poster AGK itu terjadi disalah satu sekretariat PP di Sofifi. Perisitiwa itu pun langsung memicu kemarahan lembaga adat yang tergabung  dalam organisasi Sibualamo Maluku Utara

"Atas nama pribadi dan selaku anggota dewan pakar Sibualamo Maluku Utara, kami mengutuk dengan keras tindakan oknom yang pelecehan simbol dan nama baik orang tua kami, KH. Abdul Gani Kasuba,dengan merobek, meludahi dan membakar gambar beliau. Bagi kami tindakan ini sudah diluar batas kewajaran.Kami mengutuk tindakan tak beradab," tegas Dewan Pengurus Sibualamo Kota Ternate, Jusman Dumade, didampingi wakil ketua bidang hukum, Kader Bubu, usai berkordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Malut, Selasa (11/5/2021) malam tadi.


Menurutnya, terlepas dari AGK sebagai orang tua yang dihormati, kapasitas beliau sebagai dewan penasehat, juga Gubernur Malut, dan tokoh agama yang mestinya dihormati.

"Kalaupun aksi yang dilakukan ini, bias dari dimutasinya saudara Santrani Abusama, selaku ketua MPW PP Maluku Utara, yang kebetulan sebagai kepala dinas PUPR, itu tidak harus dilampiaskan dengan merusak gambar dan simbol Abdul Gani Kasuba. Bukankah selaku ASN terikat dengan etika dan mekanisme birokrasi dalam hal penempatan, promosi dan mutasi. Sikap dan tindakan oknom ini sangat menyinggung dan. telah melukai hati komunitas kami," ucapnya

"Hasil kordinasi kami dengan penyidik tadi malam, kami meminta agar mengambil langkah tegas.Dan rencanya kami juga akan melampirkan dokumentasi untuk dilaporkan secara resmi untuk ditindaklanjuti," tegas Kader Bubu.

Pria yang biasa di sapa Dade ini menegaskan, pergantian AGK sebagai MPO  Pemuda Pancika Malut, itu biasa saja secara internal organisasi. Terlepas dari itu, AGK juga selaku Kita, dan kapastisanya sebagai Gubenur dan pemangku adat Sibualamo. Hal inilah yang tidak dapat diterima. Apalagi yang melakukan perbuatan itu adalah oknum pemuda pancasila.

"Saya juga menjunjung tinggi organisasi karena, karena saya juga faham, dan seharusnya dalam perbuatannya harus mengedepankan nilai-nilai pancasila.

Dia menduga dibalik peristiwa itu, bukan perbuatan tunggal. Yang dilakukan oleh oknum tersebut, namun terlihat jelas ada orang yang lakukan perekaman secara sadar dan mengarahkan agar perbuatan ini bertujuan mempermalukan seorang Kiai selaku orang nomor satu di Malut dan pemangku adat.

Dia meminta kepada jajaran pengurus Pemuda Pancaila untuk menemukan pelaku dan menyampaikan kepada ketua pemuda pancasila Malut agar segera meminta maaf atas insiden memalukan itu.

"Ultimatum ini kami berikan 1x 24 jam pasca kejadian. Sebab kalau hal itu tidak di indahkan maka kami  akan menempuh jalur hukum karena ini merupakan langkah yang tepat agar tidak ada kontak fisik karena dengan hal brutal itu tidak pancasilais," seraya memastikan bakal mengawal kasus ini sampai tuntas.

Disinggung soal persitiwa yang terjadi, aku bat biasa dari pergantian jabatan Santrani Abusama yang juga ketua MPW PP Malut, sebagai kadis PUPR Malut, menurut Dade, pergantian jabatan di lingkup pemerintahan propinsi pasti dikaitkan dengan kebijakan Gubernur dengan meroling jabatan, karena roling jabatan itu sudah hal yang biasa sebagai ritual dipemerintahan, sebagai rutinitas sebagai penyegaran struktur organisasi di lingkup pemprov.

"Efek yang seperti itu yang kami tidak ingin. Dan kalau untuk memberhentikan AGK sebagai MPO di Pemuda Pancasila itu silahkan karena itu adalah hak mutlak mereka,dan kami menghargai itu tetapi cara yang mereka lakukan sesuai dengan video yang viral itu merupakan perbuatan tidak terpuji karena sangat tak bermoral, tutup kader selaku kabid hukum sibualamo malut," bebernya.

Untuk menghindari tindakan balasan yang muncul, yang dapat berdampak luas, dia meminta kepada pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas tindakan oknum tersebut, dan menulusuri otak atas kejadian itu.

"Kami berharap anggota Sibualamo, dan masyarakat Tobelo- Galela agar tetap bersabar dan menunggu proses penyelesaiaan secara hukum, dan tidak terprofokasi dengan sikap dan tindakan yang bisa muncul sewaktu-waktu," pintanya.

Peristiwa turut mendapat perhatian serius Pemprov Malut,yang memastikan menempuh jalur hukum untuk memproses seorang pria yang diduga melakukan tindakan pelecehan terhadap simbol kepala daerah.

Juru Bicara Gubernur, Rahwan K. Suamba, amat menyayangkan tindakan pria tersebut.

"Ini tindakan yang tidak berperikemanusiaan, dan sangat kami sayangkan. Pemprov bakal menyikapi persoalan ini dengan serius ke pihak yang berwajib," ungkapnya.

"Sudah kami koordinasikan dengan Biro Hukum dan dalam waktu dekat akan dilaporkan ke kepolisian. Gubernur adalah perpanjangan tangan pejabat negara di daerah. Untuk itu tindakan yang dilakukan oknum ini dan setelah kita pelajari maka langkah yang akan kita ambil adalah menempuh jalur hukum," tegasnya.**(Red).

Tidak ada komentar