Oleh : Ikram Drakel KoranMalut.Co.Id - Di bailik gegap gempita perayaan demokrasi lima juga enam tahun sekali khusunya. tersimpan satu fakta...
Oleh : Ikram Drakel
KoranMalut.Co.Id - Di bailik gegap gempita perayaan demokrasi lima juga enam tahun sekali khusunya. tersimpan satu fakta menyiratkan suatu kondisi yang hanya stagnan dan selalu terulang.
Demokrasi prosedural dalam modal pemilu hanya menyediakan panggung bagi para politisi, birokrat dan pengusaha berduit. Bukan untuk rakyat dan para kaum terpelajar yang tidak memiliki financial modal yang cukup.
Untuk saat ini terlihat demokrasi hanya memberikan ruang dan kebebasan terhadap oligarki untuk bermain-main dalam pergolakan politik. Dalam demokrasi prosedural speety, perhelatan pemilu untuk merebut kekuasaan. Maka kaum oligarki menempatkan figur yang memiliki finansial dan punya hubungan relasi politik yang kuat untuk ikut berkontestasi.
Konsep oligarki adalah struktur pemerintahan dimana kekuasaan hanya berpusat pada sekelompok orang. Sehingga faktanya seringkali mereka mengendalikan kekuasaan untuk kepentingan mereka sendiri, karena mereka adalah para kaum elitis dan ekslusif.
Selebihnya para golongan oligarki merupakan kumpulan orang" kaya, dan pengusaha, bisa juga orang-orang yang tidak mau mendengar aspirasi. Dan kekuasaan seperti ini merupakan model paling buruk dalam pemerintahan, baik desa, daerah maupun tingkat lainya.
Oligarki memiliki dua moda utama, yakni finansial dan politik sbagai pondasi yang cukup ampuh. Sehingga ketika kedua ini mampu berpengaru dalam kehidupan sosial politik maka misi selanjutnya adalah bicara bagaimana bisa menguasai pemerintahan.
Selebihnya. Jikalau pemerintahan sudah di kauasai, persoalan kebijakan/regulasi akan sudah mudah di atur dan di buat untuk di terbitkan guna melancarkan misi kepentingan Oligarki. Terutamanya adalah yang berkaitan dengan sumber" ekonomi untuk menumpuk harta dan kekayaan.
Tidak ada komentar