Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

MHB-GAS, : Selamat Kepada Sultan Babullah Atas Penganugrahan Gelar Pahlawan Nasional

TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Pasangan calon Walikota Ternate (Paslon) nomor tiga, Muhammad Hasan Bay-Mohammad Asghar Saleh, memberikan apresi...



TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Pasangan calon Walikota Ternate (Paslon) nomor tiga, Muhammad Hasan Bay-Mohammad Asghar Saleh, memberikan apresiasi atas pengukuhan Sultan Babullah sebagai pahlawan nasional. Hal ini tertuang dalam Keputusan Presiden nomor 117/TK/Tahun 2020, yang secara resmi di tandatangani oleh presiden Joko Widodo (Jokowi), tanggal 6 November 2020 di Jakarta, Senin, (09/11/2020).

“Kami sebagai pasangan MHB-GAS mengucapkan selamat atas penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Sultan Babullah Datu Syah, yang dikukuhkan pada tanggal 6 November 2020 lewat Keputusan Presiden Jokowi bernomor 117/TK/Tahun 2020. Tak lupa juga kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak terkait yang sudah turut memperjuangkan beliau sebagai pahlawan kita semua,” terang calon Walikota Muhammad Hasan Bay.

Di samping memberikan ucapan selamat, pasangan MHB-GAS juga mengenang legacy penting Sultan Babullah yang menurut keduanya perlu dipertahankan dan dilanjutkan.

Dalam bidang politik dan pemerintahan, kepemimpinan Sultan Babullah di Ternate tidak hanya berhasil mengusir penjajah dan memperluas wilayah kekuasaan, namun lebih dari itu adalah kelihaiannya dalam membangun dan menjalin kerjasama yang egaliter dan saling menguntungkan dengan banyak negara.

“Semasa Sultan Babullah memimpin, identitas kemanusiaan orang Ternate tidak ditentukan oleh bahasa, asal usul, dan sebagainya. Identitas itu ditegaskan secara universal sebagai hasrat yang satu, tidak bersyarat lain,” tutur Mohammad Asghar Saleh

Legacy kedua, kata Asghar, Sultan Babullah tidak menginginkan adanya monopoli bilamana ingin mencapai dan mewujudkan kesejahteraan secara kolektif. Ia menegaskan bila Sultan memiliki kontribusi besar dalam mengubah tatanan ekonomi yang sentralistik. Langkah itu diambil, dengan tujuan ekonomi lebih terbuka dan seimbang. Banyak perjanjian-perjanjian yang tidak menguntungkan dan tidak adil di ubah pada masanya.

“Sultan Babullah mewariskan strategi militer dan perang yang mumpuni. Saat ayahnya terbunuh, Ia tidak menyerang Portugis secara langsung. Beliau sadar meskipun rakyat kala itu siap mati. Langkah pertamanya justru adalah mengirim satu armada laut yang berkekuatan besar dipimpin pamannya Kaicil Kalasineo ke wilayah selatan. Sultan sangat berhitung jika perang meletus di Ternate,”.

“Sultan tak pernah mengintervensi kehidupan masyarakat termasuk di bidang agama. Banyak catatan menyebut semasa berkuasa, beliau getol memaksa rakyat memeluk Islam. Ini sebuah justifikasi keliru. Bukti fisik lainnya soal toleransi Baab adalah masih berdiri dengan kokohnya Gereja Santo Willibrordus atau Gereja Batu di jantung Ternate,” tambah Asghar.

Legacy terakhir yang di tinggalkan Sultan Babullah adalah terkait dengan pendidikan dan kebudayaan. Asghar mengatakan, jika mengenang kebesaran Sultan Babullah tak cukup dengan historia semata. Ada banyak warisan nilai yang ditinggalkan-Nya. Ini yang mesti dipelajari sebagai mozaik nilai-nilai yang menguatkan ornamen kehidupan saat ini.**(Red/km)

Tidak ada komentar