" Bpk Ibu Masyarakat Pulau Morotai Apa kabar,.? Semoga aktivitasnya lancar dan penuh berkah Aamin" KoranMalut.Co.Id - Tulisan ini ...
" Bpk Ibu Masyarakat Pulau Morotai Apa kabar,.? Semoga aktivitasnya lancar dan penuh berkah Aamin"
KoranMalut.Co.Id - Tulisan ini adalah rangkain Pikiran dan hasil Pengamatan Penulis tentang Wacana yang di gembar-gemborkan oleh Pihak-pihak tertentu, yang merasa Keputusan Pemerintah Membangun Pulau Morotai salah menurut Para Demagok/Sofis alias kelompok tertentu. Sehingga saya sebagai penulis berkeinginan memberi warna pikiran baru agar kita semua tidak harus menjadikan paradikma sebagai sesuatu cara pandang yang hanya berbasis pada kelompok A dn B masyarakat harus mengetahui niat Bupati di masa depan untuk daerah ini
Bpk Ibu Masyarakat Pulau Morotai, Kita semua yang di kehendaki sebagai warga negara yang di atur oleh Pemerintah tentu tidak bisa terlepas dari yang namanya Imbas dari satu keputusan pemerintah, baik di daerah, Kecamatan, dan desa. Semuanya pasti melalui tahapan yang di sebut sebagai Kurva S. Sebab setiap perubahan yang nantinya di lakukan Pemerintah pasti menangung resiko dan penuh hasutan, tetapi itulah Konsekuensi yang harus pemerintah terima demi kemakmuran dan keadilan Masyarakat Pulau Morotai.
Banyak orang-orang beranggapan kalau yang di lakukan pemerintah hari ini, penuh janji tetapi perlu di ketahui bahwa ini negara/Pemerintah bukan negri sangkuriang, yang semuanya hanya dengan menutup mata sekejap tendang sana tendang sini, lalu perubahan terjadi sekali lagi ini pemerintah semua harus di mulai dari Perencanaan. Dan mungkin siapapun pemimpinya tidak dengan satu dua tahun semunya selesai seorang Gubernur dan walikota sekalipun memerlukan periode untuk menyelesaikan semuanya tetapi coba bandingkan hari ini. Begitu banyak perubahan yang terjadi secara signifikan.
Bupati Benny Laos Sadar betul dan beliau Mengerti tentang Managemen Krisis, seperti yang penulis jelaskan di baris awal, tentang apa yang di sebut sebagai Kurva yang berbentuk (S), inilah sebua siklus, dan garis kurva S bisanya menunjukan Naik tetapi satu kelak bisa saja turun, dan kalau suda berada di garis terbawa posisi kurva menunjukan Morotai berada pada garis yang di sebut krisis. Dan kalau suda krisis maka strategi seorang pemimpin sangat di butuhkan. Yang menjadi pertanyaan dari mana Bupati Benny memulai perubahan dan apa masalahnya selama ini.
Bapak Ibu sekalian Ketika angkat Kurva Menunjukan Morotai pada posisi Krisis maka sangat sulit untuk seorang pemimpin membuat perubahan, Bupati Benny Laos mengetahui betul sebab pada titik itu kita suda tidak punya apa-apa lagi, uang habis SDM sangat Minim, tehnologi tidak ada, ini tentu merisukan bagi kita semua "Ibarat Skuci satu persatu akan pergi meninggalkan Morotai" tidak ada yang bisa kita harapakan lagi semunya suda tidak kita miliki, sebab bila SDM bagus suda tentu kita menjadi rebutan perusahan dunia tetapi yang terjadi kita suda tak punya semuanya. Maka pada titik krisis Bupati Benny tau apa masalahnya dirinya Mengerti tentang Cast Flow sebab mati hidupnya Birokrasi, Perusahan, maupun industri tergantung ada uang yang masuk dan keluar, artinya uang yang masuk harus lebih banyak dari pada uang keluar. Bila uang yang keluar lebih banyak dari pada yang masuk maka itu disebut krisis. Tidak banyak birokrasi yang menyadari bahwa rugi bertahun-tahun akibat tidak ada uang yang masuk, kalau ini tidak cepat diantisipasi maka Morotai akan mengalami krisis yang berkepanjangan.
Lalu apa Solusinya Dan Bagimana cara Mengatasinya.
Bupati Benny Laos Sadar betul tentang kejadian waktu itu, dan dia mengerti tentang "Make A change" to stop the bleding maka melakukan perubahan sebelum situasi jauh kebawah, Morotai masih punya uang cukup bagi hasilnya lumayan walupun kalah dengan daerah-daerah yang lain seperti daerah otomoni khusus, Morotai masih memiliki risourse seperti gadis yang cantik masih mampu mendatngkan Inves dari daerah-daerah laim untuk membangun Kabupaten pulau Morotai maka Bupati Benny paham dan sadar betul inilah langka yang tepat untuk melakukan Perubahan.**(red/km)
Tidak ada komentar