Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Kelompok KKN di Kelurahan Jambula Kenalkan Belajar Onilne Untuk Guru SD

TERNATE. KoranMalut.Co.Id - Kelompok Kubermas (Kuliah Berkarya dan Bermasyarakat/KKN) Universitas Khairun di Kelurahan Jambula, Ternate Kepu...

TERNATE. KoranMalut.Co.Id - Kelompok Kubermas (Kuliah Berkarya dan Bermasyarakat/KKN) Universitas Khairun di Kelurahan Jambula, Ternate Kepulauan, mengenalkan pembelajaran digital pada sejumlah tenaga guru SD Negeri 65 Kota Ternate, Sabtu (15/8).

Pelatihan pembelajaran berbasis online ini diterapkan dengan maksud mengenalkan berbagai fitur atau aplikasi belajar yang mudah diakses oleh guru dan peserta didik dalam menghadapi tantangan di era 4.0.

Kordinator Kubermas Jambula, Gunawan Idham, mengatakan, pelatihan tersebut merupakan program unggulan sektor pendidikan yang direncanakan pihaknya untuk membantu proses belajar jarak jauh (online) yang dihadapi peserta didik saat ini.

"Pertama, kami mengenalkan dulu digitalisasi pembelajaran kepada guru-guru, setelah itu, baru diaplikasikan kepada peserta didik" ujarnya dia siang tadi (15/8).

Selain memudahkan siswa untuk belajar online, kata Gunawan, terlaksananya pelatihan ini juga diharapkan dapat membantu para guru untuk meningkatkan kemampuan bidang teknologinya.

"Jadi sasarannya ada dua, yaitu guru dan siswa. Kami berharap pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan bidang IT yang dimiliki para guru sebagai pengajar" ujar mahasiswa Fakultas Pertanian itu.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri 65 Kota Ternate, Asmadin, menilai pengenelan pembelajaran digitalisasi pendidikan itu sebagai sarana yang tepat untuk menunjang aktivitas belajar mereka di sekolah.

"Kami berterima kasih karena kegiatan ini dapat menunjang aktivitas belajar kami di sekolah terlepas dari yang sudah kami laksanakan" katanya.

Sebagai informasi, SD Negeri 65 Kota Ternate memang sudah menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PPJ) sejak awal masa pandemi covid-19 sekitar awal Maret lalu. Meski demikian, kata Asmadin, masih terdapat kendala yang dihadapi pihaknya.

"Yang paling pertama adalah kurangnya kreativitas guru. Selain itu, penguasaan bidang teknologi yang masih minim dan fasilitas belajar daring siswa yang belum merata.", Tutupnya.**(red/km)

Tidak ada komentar