Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Seribu Obor : Warga Kelurahan Rua Antusias Menyambut Malam Lailatul Qadar Dan Festival Ela-Ela

Festival Ela-Ela Di Malam Lailatul Qadar TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Ela-Ela, Sebuah Tradisi Ramadhan di Kota Ternate, Provinsi Maluku u...

Festival Ela-Ela Di Malam Lailatul Qadar
TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Ela-Ela, Sebuah Tradisi Ramadhan di Kota Ternate, Provinsi Maluku utara, dalam menyambut turunnya malam Lailatul Qadar, yang biasanya dilaksanakan pada malam 27 Ramadhan dengan cara membakar Obor  atau lampion di depan rumah warga. Tradisi ela-ela dengan cara membakar obor dan lampion itu merupakan simbol kegembiraan masyarakat atas turunnya Lailatul Qadar serta mengharapkan setiap warga di daerah ini bisa mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar.

Warga Kelurahan Rua Kec. Ternate pulau, mengikuti Festival ela-ela, acara yang merupakan  tradisi turun temurun dalam rangka menyambut malam lailatul qadar yang di gelar oleh Dinas Kebudayaan Kota Ternate rutin pada tiap bulan ramadhan menjelang Malam Lailatul Qadar. Sabtu, (01/06/2019).

Kali ini ada 17 kelurahan di Kota Ternate yang turut berpartisipasi dalam festival ini, salah satunya Kelurahan Rua yang turut andil mengambil bagian dengan mengusung tema Seribu obor dan dimeriahkan dengan bermain ela-ela, bermain bambu gila (Baramasuel), tarian soya-soya, dan tuniru sira-sira mancia ternate.

Muh. Rahmadani salah satu tokoh pemuda sekaligus ketua panitia saat di wawancarai Wartawan KoranMalut, mengatakan,
"Jadi kegiatan ini pada dasarnya  kami lakukan khusus di kelurahan Rua saja, tapi karena ada satu kegiatan yang dilakukan oleh dinas kebudayaan yakni festival malam ela-ela sehingga kami  langsung ikut sertakan".
Dan ini yang pertama dari kalinya masyarakat Kelurahan Rua mengikuti ajang iven festival ela-ela yang sdah digelar bebrapa kali pada tahun yang lalu.

Tambahnya "kegiatan ini juga dirancang untuk mempersatukan Masyarakat Kelurahan Rua, Efek dari pemilihan umum legislatif kemarin yang terjadi perpecahan antar kubu masing-masing, sehingga keterikatan dalam bermasyarakat tetap terjaga".

"acara ini juga masyarakat Kelurahan Rua Mendoakan berpulang ke rahmatullah_nya Mantan Ibu Negara, Ibu Any Yudhoyono, melakukan  pawai obor keliling Gam Rua, bermain baramasuel, tuniru sira-sira mancia ternate (Permainan clasik seperti mariam bulu, kalileng-kalileng, sembulat,  jilo-jilo dan sebagainya). Jdi ini adalah tradisi yang sdah lama namun seiring perkembangan zaman orang sudah mulai meninggalkan dan kita mencoba untuk bernostalgia kembali apa yang telah kita lalui di tahun-tahun lalu untuk mengajarkan kepada generasi-generasi berikutnya yg mungkin belum tahu bahwa serunya malam ela-ela pada ternate tempo dulu". Cetusnya lagi

Penggelaran seribu obor ini juga Rahmadani berharap bagaimana  mempersatukan masyarakat sehingga keterikatan tadi makin erat. Harapnya

Kemudian itu, Deka salah satu warga saat di wawancara media ini  mengatakan " Warga sangat antusias dan senang sebab selama kegiatan ini kegiatan seperti ini sudah tidak di gelar di akerica, karena kegiatan ini sudah hilang Sejak 30 tahun dan sekarang sudah mulai muncul kembali, sehingga yang muncul inilah menjadi bahan rujukan bagi masyarakat disini untuk terus mengembangkan tradisi ini. khususnya di kelurahan rua dan pada umumnya kota ternate.

Sementara itu  kata Arifin Umasangadji, Kepala Dinas Kebudayaan di kutip dari Sumber Kompas.com Jumat, 31/05/2019. "Festival ini merupakan tempat bagaimana mengembangkan budaya lokal di tengah pengaruh budaya luar", Dalam rangka menumbuhkan karakter jati diri masyakat Kota Ternate yang dilandasi dengan semangat keagamaan dan keberagaman yang dibingkai dengan nilai-nilai adat. katanya

Antusias warga kelurahan Rua dalam penggelaran acara ini sangat tinggi, acara dipusatkan di pantai Akerica/Akesibu, Kelurahan Rua Kecamatan Ternate Pulau, Kota Ternate, Dengan Tema " Seribu Obor di Kelurahan Rua". ** (yd)