Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Erwin Umar : Pemerintah Harus Menyiapkan " Market Player" dan Institusi BUMD, Mengatasi Anjloknya Harga Kopra

Erwin Umar : Calon Anggota DPRD Prov. Malut dapil 1 Partai Perindo. Juga wakil ketua 1 DPW Perindo Malut.  TERNATE, Koranmalut.Co - Pen...

Erwin Umar : Calon Anggota DPRD Prov. Malut dapil 1 Partai Perindo. Juga wakil ketua 1 DPW Perindo Malut. 
TERNATE, Koranmalut.Co - Penurunan harga kopra disebabkan terjadinya persaingan komoditi penghasil minyak di pasar. Kelapa bukan satu-satunya penghasil minyak akan tetapi ada komoditi lain seperti jagung, sawit dan kedelai. Jumat (14/12/2018)

Persaingan komoditi tersebut tentu berdampak buruk terhadap petani kelapa, bukan hanya petani di Maluku Utara melainkan seluruh petani kelapa di Indonesia.

"Untuk Maluku Utara yang didominasi petani kelapa menjadi perhatian serius pemerintah baik pusat maupun daerah".terang erwin

Kita semua saksikan bersama bahwa sampai saat ini pemerintah belum menemukan solusi yang tepat untuk dapat mendongkrak harga kopra, dilihat dari siklus perdagangan serta bisnis. Di sisi lain di daerah kita belum ada skema industri untuk produksi kelapa.

Menurut Erwin Umar rilis Kepada Redaksi Koranmalut.Co, Via WhatsApp (WA), bahwa Melihat kondisi yang ada, yang semakin memperburuk ekonomi masyarakat Malut, maka mau tidak mau pemerintah harus masuk sebagai "market player" , baik turun langsung maupun melalui institusi yang dibentuk, seperti BUMD.

Erwin umar juga berpendapat, sebelum langkah lain diambil pemerintah, market player adalah solusi paling efektif dan adaptif untuk mengendalikan anjloknya harga kopra. Mengingat di Malut hanya ada petani kelapa, tidak ada petani jagung, sawit dan kedelai, tegas erwin.(red/mtb)