TERNATE, Koranmalut.Com, - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI) Provinsi Maluku Utara menghimbau seluruh element bangsa baik Tok...
"Saya mengajak semua element agar mencintai rasa kebangsaan dan kesatuan di daerah Indonesia khususnya Maluku Utara. Oleh karena itu, dengan adanya pesta demokrasi ini baik itu Pileg, Pilpres maupun PSU yang di hadapai ini hubungan Kita semakin erat. tidak ingin lagi hubungan retak karena ada perbedaan pilihan dalam politik,"Ujar Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI) Malut Hasby Yusuf kepada awak media senin (1/10/2018).
Menurutnya, Agenda rotasi kepemimpinan dalam demokrasi itu hal yang wajar serta normal saja. Bahkan dinamika politik dan kebangsaan kita menjelang pesta demokrasi 2019 suhu politik memang agar sedik memanas. Namun perbedaan pilihan bukan sesuatu hal yang memperceh belah masyarakat dan bangsa. Untuk itu, harus memegang teguh dan meyakini bahwa demokrasi itu menyatuhkan serta bagian dari persahabatan.
"Jangan ada Upaya saling memfitnah dam menyebarkan ujaran kebencian. Karena proses demokrasi akan berhimpun sebagai sebuah masyarakat indonesia yang akan mendorong upaya peningkatan kesejatraan masyarakat. Begitu juga demokrasi yang akan menjunjung nilai-nilai kebaikan dan selalu berada pada bingkai kebangsaan,"Ungkapnya.
Selain itu, komitmen di daerah khususnya menjelang pemungutan suara ulang (PSU) adalah sebuah produk hukum yang harus di hargai semua pihak. Sehingga jangan ada saling mengklaim kemenangan. Namun harus berbeda. dimana, berbada dalam satu keharuman demokrasi.
Kata dia, tahun politik ini, media, tokoh-tokoh element pergerakan dan TNI/Polri serta seluruh pihak harus tetap berada pada koalisisi kebaikan. agar bersatu sebagai bagian dari element yang mencintai kebangsaan.
"Di kesempatan ini, saya mengajak kepada seluruh masyarakat kita tetap bersatu menjaga persaudaraan serta menjujung rasa aman dan menahan diri komentar yang akan memecah belah dalam kehidupan sosial masyarakat ,"Pungkas Hasby Sembari menmbahkan tujuan menahan diri adalah demi mengesploitasi isu SARA.**(Ial)