Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Korlap Aliansi Peduli ISDIK Minta Hearing Terbuka Oknum Kasus Kekerasan Hingga Pemotongan Beasiswa Bidikmisi

Ternate, KoranMalut.Co.Id - Lagi-lagi Revolusi kembali Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi ISDIK Maluku Utara, mengepung gedung p...


Ternate, KoranMalut.Co.Id - Lagi-lagi Revolusi kembali Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi ISDIK Maluku Utara, mengepung gedung putih, menggelar aksi demonstrasi jilid 2 di depan gedung putih kampus Institut Sains dan Kependidikan (ISDIK) Kie Raha Maluku Utara, Selasa, (2/6/2025).

Aksi ini merupakan bentuk protes keras kepada pihak kampus agar mengeluarkan dosen dari kampus karna dosen sudah mencederai Tri darma perguruan tinggi serta melakukan kekerasan  dan pemerasan yang dilakukan oleh salah satu oknum dosen kampus Institut Sains dan Kependidikan (ISDIK), Najamudin Marsaoly, M.Pd, dan dari pihak kampus kami menduga mereka melindungi oknum dosen yang melakukan kekerasan terhadap mahasiswa jikalau tindakan ini tidak ditindaklanjuti makah akan terus terjadi padahal kami hanya butuh didikan dari dosen untuk bagaimana mendidik dengan hal yang baik.

Abd Hafis Sebagai korlap ia menyatakan, karna ini bentuk dari kejahatan yang di lakukan oleh oknum dosen dan hal ini  bukan hanya dosen yang melakukan kekerasan namun ada salah satu perempuan yang turut terlibat dalam kasus pemukulan yang dilakukan oleh istri dosen Ria Nhaja yang kemudian menyebut nama binatang dan langsung maju memukul dan mendorong ke dindin sesuai yang beredar dalam jejak rekaman video 1 menit 11 detik.

Hasil wawancara dari media KoranMalut.co.id, Abb Hafis Embisa, sebagai Korlap dari Aliansi gerakan mahasiswa Isdik kie raha Maluku Utara, melakukan aksi demonstrasi  jilid ke-1 bahwa kami dari Aliansi Mahasiswa Isdik menolak untuk hering tertutup sesuai dengan kesepakatan hasil teklap dan kami meminta untuk hering terbuka bersama-sama dengan pihak si pelaku (Najamudin Marsaoly) di mukah publik mahasiswa Isdik kie raha Maluku Utara sesuai kesepakatan bersama dan mereka tidak mau." Kata Hafis.

Lanjut Hafis Kami dari gerakan Aliansi mahasiswa Isdik kie raha Maluku Utara, melakukan aksi demontrasi yang jilid ke-2 pada hari selasa  kami sepakat untuk mengikuti kemauan  Dekan Fakultas ilmu pendidikan (FIP), Dr. Ermin, M.Pd dan Warek III Dr. Hamid Ismail, untuk  hering tertutup nah ketika kami masuk ke dalam ruangan buyang yang di bicarakan tidak lagi soal kasus yang di lakukan oleh oknum dosen Najamudin Marsaoly tetapi yang dibicarakan atau yang di persoalkan dari  Warek III Dr. Hamid Ismail, dan Dekan FIP itu adalah masalah registrasi mahasiswanya padahal ini bukan masalah registrasi tetapi masalah kasus yang kemudian kami tuntut kepada pihak kampus agar kami meminta tanggapan dari pihak kampus 

Dan lebih paranya lagi mereka meminta agar jangan keseluruhan ketika hering tertutup sampai kami menduga bahwa ini salah satu strategi sehingga mereka mempertanyakan soal mahasiswa yang melakukan registrasi karna mereka takut ketika kami masuk semua untuk hering tertutup bersama. Maka dari itu kami menolak dan meninggalkan ruangan tersebut."

Korlap Dari Gerakan Aliansi Mahasiswa Isdik Kie Raha Maluku Utara Membantah: 

Abd Hafis Embisa, membantah bahwa sumber yang di dapatkan oleh 2 media Tivanusantara.com, Nuansamalut.com itu keliru seharusnya jurnalis mencari sumber harus ada sumber perbandingan antara oknum dosen sama si korban jangan hanya mencari satu sumber mengenai kasus ini karna pihak kampus mereka melindungi oknum dosen yang melakukan sehingga mereka menyampaikan kepada dua media tersebut. Terus tidak ada yang namanya si pelaku dia akan menjauhi kesalahannya." Jelasnya 

Bahkan dari pihak si pelaku pun sudah mengatakan bahwa dia merasa bersalah itu konfirmasi langsung dari media MalutPost.com, pada senin, (2/6) kenapa saya sebagai korlap membantu karna kami sudah membaca hasil dari klarifikasi yang di dapatkan oleh media MalutPost yang di terbitkan melalui media online, ujarnya.**(red/ul).

Tidak ada komentar