Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Soal Pelayanan Sampah di Ternate, Nurlela Syarif: Kadis DLH Tidak Inovatif

TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Dewan Kota Ternate sangat perihatin kepada Walikota Ternate Burhan Abdulrahman di episode Terakhir jabatan, dan...


TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Dewan Kota Ternate sangat perihatin kepada Walikota Ternate Burhan Abdulrahman di episode Terakhir jabatan, dan Dinas DLH, BPKAD serta Sekda tidak punya inovasi mengatasi masala sampah yang beberapa hari ini sangat meresahkan warga Kota Ternate.

Anggota komisi III Nurlela Syarif, kepada media ini Senin 8 Febuari 2021 mengaku, sejak kemarin dirinya sudah melihat banyaknya tumpukan sampah dibeberapa titik di kota Ternate. Berdasarkan informasi yang diperolehnya, bahwa tumpukan sampah tersebut tidak terlayani dengan baik, sebab mobil pengakut sampah tidak memiliki BBM.

"Sudah dua hari saya lihat tumpukan sampah ini, untuk itu saya langsung meminta pimpinan komisi dan pimpinan DPRD untuk segera memanggil Sekda, DLH dan BPKAD untuk dengar pendapat, karena informasinya ini dikarenakan BBM," kata Nella sapaan akrabnya.

Menurut informasi yang diperolehnya, sejak November 2020, BBM sudah tidak dibayar. Nella bilang, jika Pemkot dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tidak mampu membayar atau membeli BBM, maka dirinya secara pribadi bersedia memberikan bantuan dana kepada Pemerintah Kota Ternate.

"Jika pemkot atau DLH tidak bisa membeli BBM, maka saya secara pribadi siap menyumbangkan dana kepada pemkot untuk membeli BBM, karena ini menyedihkan bahkan rusak sekali Pemerintah itu," tegasnya.

Masyarakat telah membayar retribusi sampah dan masyarakat pun tidak tahu menahu soal internal Pemkot Ternate, untuk itu ini seharusnya segera diatasi.

"Masyarakat tara mau tahu ada doi ka tarada karena yang masyarakat tahu seluruh pelayanan sampah itu harus terlayani dengan baik," ucapnya.

Menurut anggota dewan dari Fraksi NasDem ini, kejadian ini adalah merupakan puncak terburuk dari akhir masa jabatan Wali kota Ternate Burhan Abdurrahman. Dimana Wali kota sendiri membiarkan tumpukan sampah berserakan di pusat kota Ternate dengan alasan tidak memiliki anggaran untuk membeli BBM.

"Sebagai kadis DLH yang baru, ini saya peringatkan kepada seorang kadis yah, persoalan tidak ada uang untuk membeli BBM justru tidak ada inovasi lain, tidak kreatif," tandasnya.

Sebagai kepala dinas DLH, seharusnya memiliki inovasi untuk bisa mengatasi permasalahan tersebut. 

"Seharusnya bisa melakukan terobosan, mungkin kerjasama dengan Pom Bensin dulu atau pakai sistem kupon dulu kemudian setelah ada anggaran baru dibayarkan, yang penting pelayanan ini tetap terlayani. Tapi sebagai kadis baru justru tidak ada terobosan sama sekali," pungkasnya.

Jika ini merupakan rekanan bisnis, semestinya rekanan juga harus melihat ini dari sisi sosial jangan hanya dari unsur bisnisnya. Selain itu rekanan juga harus punya tanggungjawab sosial terhadap kota Ternate. 

"Rekanan ini perlu di evaluasi jika perlu diganti. Karena dalam kondisi seperti ini rekanan justru tidak mau dan tidak punya rasa bertanggungjawab terhadap daerah ini," tegasnya.

Nella menuding kadis DLH salah dan lemah, karena sebagai kepala dinas yang baru saja menjabat di Dinas DLH kota Ternate, ini justru perlu di evaluasi kinerjanya karena tidak bertanggungjawab terhadap pelayanan sampah di masyarakat.

"harus segera di evaluasi kadis DLH, dia tidak layak menjadi seorang kadis," tutupnya.**(Ves).

Tidak ada komentar