Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Pelaku Pemalsuan Tanda Tangan, Polda Malut Telah Melakukan Pemeriksaan

TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Proses pemeriksaan kepala Desa (Kades) Wailoa kecamatan pulau Makian terkait dengan kasus pemalsuan tanda tanga...


TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Proses pemeriksaan kepala Desa (Kades) Wailoa kecamatan pulau Makian terkait dengan kasus pemalsuan tanda tangan oleh oknum kepala desa Lutfi Hi Seber di Dirkrimum Polda Malut, terkait dengan pemalsuan Tanda tangan,  Selasa, (16/12/2020).

Sekertaris Desa (Sekdes) Wailoa Bahrudin Hi Saleh kepada media ini mengatakan bahwa "Kejahatan administrasi yang di lakukan oleh kepala desa Mailoa suda berulang ulang kali, tanpa sepengetahuan pihaknya, oleh karena itu kami melaporkan kepihak yang berwajib dalam rangka untuk menyelesaikan persoalan tanda tangan yang di lakukan oleh kepala desa Wailoa pulau makian Halmahera Selatan (Halsel),", tuturnya.

Pelapor Bahrudin Hi. Saleh (Sekdes Wailoa), kecamatan Makian Pulau, sekaligus sebagai Korban kepada KoranMalut.co.id, hari selasa (15/12/2020) pukul 12.00 WIT Mengatakan bahwa persoalan dia punya tanda tangan itu dari 2017-2019, Seharusnya laporan pertanggung jawaban itu harus saya liat dlu, hanya saja mereka tidak libatkan dengan saya, saya tidak mengetahui terkait dengan laporan pertanggung jawaban.

Kemungkinan pada tahun 2019 itu saya pernah tanda tangan satu kali, namun karena saya di panggil itu dalam kondisi mendesak dan suda larut malam dengan alasan dadakan, jadi ya saya tetap tanda tnagan., katanya.

Oleh karena itu, saya harus cepat melaporkan kepihak yang berwajib jangan sampai ada apa-apa di kemudian hari, terus saya juga di curigai terlibat dalam persoalan nantinya., jadi saya mengambil langkah untuk melaporkan ke pihak kepolisan., singkatnya.

Kepala Desa (Kades) Wailoa kecamatan Makian Pulau ini bukan cuma masalah pemalsuan dokumen atau pemalsuan tanda tangan saja, namun juga ada banyak masalah yang terjadi antara kepala Desa dengan masyarakat desa Wailoa, diantaranya adalah kepala Desa tidak transparan dalam menyampaikan dana desa kepada masyarakat, sehingga berapa bulan yang lalu masyarakat melakukan demo besar-besaran terhadap kepala Desa, Tambah warga yang tidak mau di sebut namanya.

Demo tersebut depan kantor balai desa Wailoa dan memasang spanduk-spanduk kecil yang mengkritik terhadap cara kepemimpinannya, bahkan ada kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh orang suruhan kepala desa dan dua orang mahasiswa asal desa Wailoa alhasil mengalami luka di bagian wajah, dan kasus tersebut masih dalam proses di Polres halmahera selatan, tutupnya.(red/km).

Tidak ada komentar