MOROTAI. KoranMalut.Co.Id - Sepuluh tahun yang lalu Penantian akan sebuah Perubahan besar di negri tercinta ini MOROTAI, terus menjadi damba...
MOROTAI. KoranMalut.Co.Id - Sepuluh tahun yang lalu Penantian akan sebuah Perubahan besar di negri tercinta ini MOROTAI, terus menjadi dambaan yang tidak perna habis dari masa ke masa banyak kisah yang tertuang dalam bab morotai yang mengilustrasikan seorang gadis cantik menangis di ufuk gerbang timur, luka sakit itu tentu telah membawa hampir di semua fase transisi kekuasaan namun harapan seorang gadis timur untuk tersenyum pudar akhirnya terjawab suda di era kepemimpinan bupati Benny Laos.
Kesedihan masyarakat Morotai di masa itu terlihat begitu tragis dan nyata, yang seolah keberpihakan kata kabupaten pulau Morotai, hanya terdengar di pusat ibu Kota Daruba semata. Nyaris pelosok desa hampir tidak merasakan manisnya hidangan dari kata perubahan. krisis pemerataan dan melonjaknya keterpurukan sosial di kala itu.
Setelah memimpin Bupati Pulau Morotai Paham tentang apa yang di sebut 'Managemen krisis' Ia mengerti teori Scarcity dalam ilmu ekonomi, sehingga melakukan perubahan adalah satu-satunya cara yang paling tepat sebelum situasi morotai kedepan makin jatuh kebawah, artinya Bupati Benny laos harus berani menekan kurva pembangunan naik ke atas dengan keterbatasan yang ada selama ini, sebab hanya dengan cara itu kita bisa memulihkan kesenjangan yang terjadi di sepuluh tahun lalu.
Dengan SDM yang terbatas uang yang kurang, tehnologi suda tidak kita punya, Akses, ini tentu merisaukan bagi kita semua disinilah strategi seorang pemimpin di uji dalam menjawab kemelut yang terjadi selama ini.
Dengan niat dan keninginan yang besar demi memajukan pulau morotai dirinya berani membongkar kejahatan yang perna terjadi selama ini, efesiensi beranggaran di lingkup birokrasi, Pemutusan rantai bisnis rente antara pihak yang berkepentingan dengan pelaku pemerintahan, Mengalokasikan Sumber keuangan daerah maupun pusat secara merata yang tak perna di rasa selama ini, Pembangunan dari desa ke kota di sesuaikan secara saksama yang tidak perna di nikmati dari fase ke fase, Akses jalan tani aspal, jembatan, bandara tehnologi, tak sersedia dari masa ke masa dan tidak di buka lebar infrastruktur luat darat rumah pemukimanman hampir tak terasa terbangun alias nihil.
Atas kelangkaan dan kekuarangan yang hampir tidak ternikmati oleh masyarakat pulau morotai selama ini, ulasan diatas menjadi landasan pikir yang lahir dari benak Bupati Pulau Morotai. Terdorong oleh rasa sedih atas keadaan Masyarakat Morotai dirinya berkeinginan tentunya suda saat Morotai keluar dari gegap gempita yang merugikan daerah ini, hasilnya semua kelangkaan yang kita alami dari masa ke masa telah tersedia saat ini, meskipun masih ada yang belum terselesaikan Namanya pemimpin semua harus butuh perencanaan, ia masih punya berapa tahun lagi tunggu saja kejutan-kejutan lainya ke depan.
Sebab yang paling penting publik morotai telah banyak mendapat manfaat dan dampak dari program Pemerintah hari ini, sebagai implementasi dari nawacita seorang pemimpin. Kita tidak bisa menghianati rasa yang namanya perubahan sekecil apapun ia telah merubah kita, dan itulah tugas pemimpin hari ini, Bupati Benny Laos tidak butuh puji dirinya hanya membutuhkan partitipasi publik dalam mendukung program pemerintah. yang paling penting suport moril dari masyrakat sebab tugas pemimpin memperjuangkan hak masyarakatnya.**(red/km).
Tidak ada komentar