Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Pokja Staf Khusus : Meminta Badan Kehormatan Dewan Fungsikan Tugasnya

MOROTAI. KoranMalut.Co.Id - Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) diminta Mengaktifkan Tugasnya atas Kisruh yang  terj...

MOROTAI. KoranMalut.Co.Id - Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) diminta Mengaktifkan Tugasnya atas Kisruh yang  terjadi di satu bulan belakangan terakhir ini polemik bermula dari Kecurigaan Rekan Anggota DPRD terkait penggunaan dana Covid itu, yang berujung saling tuding menuding Alias "marah sana marah sini" ini tentu sangat di sayangkan sebagai pejabat public yang berpendapat mengabaikan rasionalitas mengedepankan Agresifitas.

Harusnya atas cara-cara yang tidak populis ini Badan kehormatan Dewan memberikan Penekanan tentang pentingya menjaga marwa dan martabat lembaga DPRD Sebab menurut saya bahwa setiap ucap yang terdengar dari mulut seorang anggota DPRD harusnya mendepankan etika dan moral sebagai seorang Pejabat Publik.,Tegasnya.

Bahwa sikap seorang Anggota DPRD ketika Bertingka tidak seperti OKP atau organisasi kepemudaan Harusnya dalam setiap keputusan yang diambil oleh anggota DPRD dirinya tidak harus lalai dan tidak melampawi etika yang di nilai Amoral sebagai seorang pejabat publik sebab ini bukan soal pribadi anggota tetapi jabatan yang melekat dalam diri seorang anggota Wakil Rakyat untuk itu saya berharap Badan Kehormatan dewan BK Perlu memberikan warning terhadap Rekan-rekan Anggotanya di DPRD tentang pentingnya menjaga marwah dan martabat di internal DPRD Sebab ini sungguh merisukan khalayak. 

Ungkap julkifli, kepada KoranMalut.co.id, Kita tentu tidak mengerti mengapa yang dinamika selalu di sebut lazim terjadi oleh setiap anggota DPRD yang menganggap bahwa ini dinamika itu biasa dalam setiap presepsi, menurut saya mengapa kita tidak mencoba membenahi yang lazim harusnya tidak perlu terjadi. Sebab Menurut saya ketika tudingan dan ocehan di sebut dinamika itu berarti kita tidak cukup punya isi atau segudang pengetahuan sehingga yang terucapa selalu di sebut dinamika. Apakah model begini cara BerDPRD yang kita rindukan bukankah DPRD itu reprentasi banyaknya isi kepala bahwa kehadiran bapak-Ibu tidak hanya pandai berdinamika tetapi cerdas dalam bertutur kata yang tidak mencederai marwa parlemen kita, Tutur pokja stafsus. Senin, (10/08/20).

Lanjut Dia, Lihat saja saat ini parlemen di seluruh dunia sebagaimana di tulis oleh 'Mumammad Ali Safa'at 'suatu perbandingan studi tentang Parlemen America francis dan indonesia dan ini yang kita sosokan anggota DPRD yang mengerti dan Memahami tentang etika Parlemantarian dalam azas demokrasi sehingga yang terucap punya dampak Logis sebab tidak cukup seorang wakil rakyat yang terpilih datang ke DPRD hanya sebagai perwakilan kursi tetapi perwakilan isi yang basisnya Akademisi sebab dengan ilmu yang kita miliki dapat melindungi cara yang kita hakimi, Cetusnya.

Oleh kerena itu atas kisruh serta polemik yang ada saat ini, kita butuh sikap Badan kehormatan dewan agar bisa lebih atensif dalam menjaga marwah dan martabat  DPRD, sebab lemahnya tugas sebagai badan kehormatan ini tentu sangat berimplikasi pada citra lembaga Tutupnya.**(red/km)

Tidak ada komentar