TOBELO, KoranMalut.Co.Id - Festival Wonderfull Halmahera Utara tahun 2019, Jumat (09/08) resmi digelar. Festival itu untuk mengangkat dest...
Laporan Panitia yang disampaikan Sekda Halut, Fredy Tjandua mengatakan, latar belakang pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan kelanjutan event sebelumnya yang dimana diangkat dalam bentuk atraksi baik dalam budaya dan sejarah yang dikemas dalam wonderfull. "Ini kalender tetap yang coba digagas untuk mengangkat destinasi wisata unggulan di Halut, serta dengan tujuan mendatangkan wisatawan daerah dan mancanegara," jelasnya.
Fredy menjelaskan, tujuan pelaksanaan kegiatan yakni mempromosikan wisata sebagai destinasi unggulan di Halut serta mendorong terciptanya kesadaraan akan pentingnya pemelihataan lingkungan dan budaya, yang didalamnya mengajak kepada semua pihak untuk berpartisipasi yang dapat menciptakan manfaat ganda. Serta semakin baiknya promosi Halut dalam keparaiwisataan dan ekonomi kreatis dan tumbuhnya kesadaran akan pentingkan pelestarian budaya dan adat, serta meningkatkan sarana parisiswara.
Jenis lomba yang dirangkaikan yakni pembangunan dan ekonomi kreatif lomba perahu hias, lomba seni budaya, tarian tide-tide cakalele tingkat SD-SMP, yanger dan goyang tobelo tingkat dewasa atau umum, bidang olahraga yakni lomba mancing lomba balap sepeda. Sementara waktu pelaksanaan 7 Agustus dan closing ceremoni pada 17 agustus 2019 yang akan dilaksanakan disekitar mall pelayanan publik. "Anggaran wonderful sumber dana bersumber dari APBD DIPA Disparbud Rp 1,6 milyar lebih," terangnya.
Sambutan dari Kepala Bidang Pariwisata Bahari Kemenpar RI, Itok Parikesit mengatakan dari Kemenpar sangat mengapresiasi karena secara tidak langsung dengan kegiatan ini SDM Halut terpromosikan, dengan harapan capaian kunjungan wisman dan wisnu. "Untuk memaksimalkan kedepan pelaksaan wonderfull halmahera utara dapat dimasukan dalam kalender of event Kemenpar sehingga dapat lebih luas untuk dipromosikan," ucapnya.
Sementara iti, Bupati Halut Ir. Frans Manery dalam sambutannya mengatakan wonderfull yang dilaksanakan bertujuan untuk mengangkat potensi Halut yang perlu dikembangkan dan dilindungi, terutama mengangkat budaya Halut yang belum terangkat. "Tahun 2018 sudah dilakukan sekaligus mensosialisasikan Tanjung Bongo dan promosi Budaya Halut lainnya. Kedepan dapat dikembangkan sumberdaya alama dalam bentuk mempertahankan dan menggali seni budaya dan mengangkat potensi wisata alam untuk dikembangkan dengan berdaya saing yang baik," jelasnya.
Selain itu, promosi objek wisata talaga paca dan tanjung bongo menurut Bupati, dalam amatan telah lama dilakukan dan untuk meningkatkannya pada realitas masih kekurangan SDM terutama pembiayaan dan salah satu masyarakat sendiri yang menjaga SDA. "Selanjutnya dalam mengangkat SDA di Halut, kami harapkan Dispar dapat membangun kerjasama yang baik dengan seluruh element masyarakat dan kementerian terkait dengan harapan dapat membangun mempromosikan pariwisata," harapnya.
Sedangkan, kaitan dengan momentum yang baik ini, tambah Bupati, juga perlu diperhatikan yakni hak atas kekayaan intelektual. "Hal ini belum dilakukan dengan baik dan kedepan harus ditata dengan baik dengan mengangkat hasil karya intelektual. Selain itu potensi wisata yang ada perlu dilindungi dengan baik dan melestarikan potensi SDA yang mempesona," tutupnya**(kb)
