DPRD Halut Bentuk Pansus Pejabat Ke Canada TOBELO, KoranMalut.Co.Id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Utara pa...
![]() |
DPRD Halut Bentuk Pansus Pejabat Ke Canada |
Tiga orang kadis tersebut di antaranya, Kadis PMD Nyoter Koenoe, Kepala Kesbangpol Wenas Rompis, Kadis Satpol PP dan Damkar F. N. Sahetapy, dan Salah satu Kabid di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Yeni Rahamis. Pemanggilan tersebut di karenakan isu beredar di luar yang menyebutkan ke-4 ASN tersebut di duga melakukan perjalanan ke Canada menggunakan APBD. Namun pemanggilan tersebut hanya di hadiri oleh Wenas Rompis dan Nyoter Koenoe.
Ketua Komisi II Sadrak Tongo Tongo mengatakan, lebih fokus terhadap sejumlah kejanggalan yang di nilai ada indikasi tindakan yang menyalahi aturan dan juga dugaan penggunaan APBD dalam perjalanan ke Canada. Sehingga Secara kelembagaan, Sikap politik yang di ambilnya adalah usulan pembentukan tim pansus guna melakukan penelusuran terkait kejanggalan yang bisa di giring ke rana hukum."Kami akan bentuk Pansus, karena penjelasan tersebut sama sekali tidak masuk akal, dan bohong."Tandasnya
Dalam pantauan koran ini, ketika dua pejabat di cecar berbagai pertanyaan oleh ketua dan anggota DPRD, Wenas mengatakan, terkait dengan rumor yang beredar, ia berhak untuk klarifikasi. dimana perjalanan yang di lakukan oleh para pejabat tersebut telah di rencanakan sejak 2 tahun lalu. Itupun karena ada informasi promo liburan sehingga dirinya bersama 3 orang ASN lainnya berencana untuk liburan. "Kami harus sampaikan klarifikasi. Dimana perencanaan ke Canada sudah sejak dua tahun lalu. dan kami telah mengurus visa ke kedutaan Canada. Selain itu, keberangkatan kami juga sudah mengurus permohonan cuti dari sekda dan sudah keluar dengan di berikan surat izin jalan sebagai dasar."Katanya
Kemudian, terkait dengan tudingan keberangkatan menggunakan SPPD dirinya berdalih bahwa keberangkatan tersebut sudah di kantongi surat cuti, Dengan begitu tidak ada lagi hak-hak yang di terima oleh mereka, Sehingga tidak benar tudingan yang di alamatkan kepada dirinya bersama 3 rekan lainnya."Ada yang mengatakan kami menggunakan SPPD. padahal kami sudah melakukan cuti sehingga tidak ada hak-hak lagi yang di terima."Tandasnya
Dalam kesempatan ini Nyoter Koenoe juga menjelaskan. Pelesir yang di lakukan keluar negeri sudah di kantongi surat cuti selama 12 hari. Namun, liburan yang dimaksudkan untuk menyenangkan hati namun terganggu dengan pemberitaan dari media masa. Kemudian, kerja kantor dalam hal ini pencairan DD juga telah di delegasikan ke Sekda sebagai atasannya"Kami sebelumnya telah melakukan permohonan Cuti, Media masa menyerang kami habis-habisan, Sehingga kami berada dalam posisi tekanan sehingga tidak nyaman. kemudian persoalan ini sudah terjawab oleh sekda."Katanya
Sementara Ketua Komisi II DPRD Halut Janlis Kitong mengatakan , Pernyataan kedua kadis tersebut, merupakan suatu kebohongan yang memicu emosi. Dimana pernyataan dari Wenas di temukan kejanggalan bahwa. Sekda telah memberikan surat cuti sekaligus surat izin jalan." Bukan masalah cuti yang kami ngotot. tapi perjalanan kalian ke Kanada dengan Ibu bupati menjadi sorotan. apalagi, Ibu bupati merupakan caleg dari partai Golkar dan bertepatan pada akhir pleno tingkat kabupaten yang pada kondisi genting. Seharusnya kalian berada di daerah untuk kontrol sebagai pimpinan OPD di bidang Politik dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Sekaligus Kasatpol PP. ini sangat salah. Apalagi alasan bahwa ke Kanada sudah di rencanakan sejak 2017 lalu karena tergiur dengan promo liburan, ini kan tidak masuk akal. Masa Promo liburan tahun 2019 sudah di iklankan pada 2017 lalu. Bohong besar kalian!."Tegas Janlis
Lanjut Ia, ada penyimpangan mekanisme dan prosedur, menurutnya cuti keluar negri syaratnya antara lain, ada keluarga sungguh meninggal dunia, wisuda dan acara nikah. Sementara yang dilakukan ketiga pejabat melakukan cuty keluar negri bersama salah satu Caleg pemenang kursi DPRD Provinsi dari partai Golkar, ini tentunya terang terangan suda menyalahi mekanisme." Ini sebuah pembohongan yang disampaikan oleh dua pejabat dihadapan DPRD, sebab alasan mereka semua tidak masuk akal." Tegas Janlis.
Senada Anggota DPRD, Josis Me menuding Sikap dari kadis PMD Nyoter Koenoe telah menimbulkan sikap apatis dari seluruh desa yang berada di Halut. dan Nyoter juga sudah tidak layak di pertahankan pada jabatannya."Nyoter harus tahu, Anda sudah menimbulkan sikap apatis dari 196 desa di halut. Sehingga sudah tidak layak menjadi kadis, Kami akan rekomendasikan ke Kejaksaan agar di periksa."Katanya.**
(Kb)