Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Warga Palang Kantor Desa Luari Halmahera Utara

TOBELO, Koranmalut.Co.Id - Puluhan warga geram atas tindakan Kepala Desa Naser Abdul Asis dan Ketua Pengurus Badan Usaha Milik Desa (Bumde...

TOBELO, Koranmalut.Co.Id - Puluhan warga geram atas tindakan Kepala Desa Naser Abdul Asis dan Ketua Pengurus Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Like Djurumudi Desa Luari Kecamatan Tobelo Utara, Kabupaten Halmahera Utara Jumat (05/04) warga melampiaskan kekecewaan dengan memalang pintu kantor Desa, lantaran telah menguras kesabaran warga. Pemalangan pintu kantor menggunakan kayu lata berukuran besar. Ironisnya Pemalangan itu, warga resah karena Kades dan Ketua Bumdes diduga menyalahgunakan Anggaran Bumdes 150 juta tahun 2018." Kami kecewa karena Kades dan ketua Bumdes telah menyalahgunakan anggaran Bumdes sebesar 150 juta yang sampai saat ini program Bumdes tidak direalisasi." Ungkap Toko Pemuda Desa Luari Rijal Tamodehe kepada Wartawan.
     
Menurut Rijal, seharusnya anggaran Bumdes diperuntuhkan  untuk  pengelolaan  program usaha kopra dan usaha mebel untuk prabot rumah tangga, namun nyatanya program itu, hingga kini tidak jalan. Ketidak jelasnya peruntukan anggaran Bumdes 150 juta tersebut, warga merasa kecewa, lantaran Kades dan Ketua Bumdes tidak memberikan keterangan berupa penjelasan penggunaan anggaran Bumdes tersebut, akibatnya warga melontarkan kekecewaan dengan tragis melakukan aksi Pemalangan kantor Desa di malam hari Jumat pukul 22.15 WIT." kami sangat kecewa karena ketika kami meminta keterangan dari kades, namun Kades tidak bersedia hadir selama dua kali pertemuan digelar." Katanya.
   
Senada disampaikan Ketua BPD Desa Luari Almudin Barakati mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat selama dua kali pertemuan dengan masyarakat terkait meminta keterangan dan kejelasan dari Kades mengenai realisasi anggaran Bumdes tahun 2018 sebanyak 150 juta, untuk usaha Koperasi Kopra, dan Usaha Meubel alat dapur. Akibatnya ketidak hadiran Kades memicu kekecewaan Masyarakat untuk memboikot Kantor desa dengan malang pintu kantor."Kami hanya membutuhkan kejelasan dari Kades, selama dua kali pertemuan diundang, kades terkesan tidak menghiraukan, akibatnya memicu kemarahan warga, kantor pun menjadi sasaran untuk dipalang menggunakan kayu." Terang Alimudin.**(kibo)