TERNATE, Koranmalut.Com - Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF), gelar workshop dengan tema "Pendataan dan Pengembagan Jurnalisti...
Kegiatan tersebut, menghadirkan narasumber level nasional yakni, Redaksi Detik.com Dikhy sastra, Dosen fakultas film dan televisi Priadi Soejanto, dari institut kesenian jakarta (IKJ), Anggota DPR-RI Komisi Irene Yusiana Roba Putri dan narasumber perwakilan dinas pariwisata Provinsi Malut, Said Abdulah.
Angota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) komisis X, Irine Yusiana Roba Putri, kepada sejumlah awak media mengatakan Selaku Anggota DPR RI pasti memiliki Kuota aspirasi terhadap masyarakat dengan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Karenanya penting untuk upaya meningkatkan kualitas karya fotografi khususnya bagi jurnalis agar bisa mengetahui semua wisata lewat karya anak muda yang kreatif dengan begitu jurnalis bisa lebih meningkat kemampuannya dalam teknik, memotret dengan hati, bukan hanya sekadar menguasai teknik tapi mengcapture foto yang menarik.
"Maka kualitas karya fotografi dianggap sangat menentukan keberhasilan di bidang promosi suatu destinasi pariwisata sehingga menjadi semakin populer dan banyak menarik minat wisatawan untuk berkunjung, " Ungkapnya kepada sejumlah awak media.
Lanjutnya kata dia, setidaknya hal inilah yang diharapkan pada Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Maluku utara terhadap hasil karya fotografi yang mampu dapat memberikan daya tarik mengundang wisatawan di daerahnya.
" Semoga dengan adanya karya foto jurnalistik di bidang pariwisata semakin baik kualitasnya sehingga banyak yang mampu bercerita tentang suatu destinasi maka wisatawan pun kian tertarik untuk berkunjung ke destinasi yang menjadi obyek fotografi, " Harap Iren sapaan akrabnya.
Sementara itu, Dosen Fakultas Film dan Televisi dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Priadi Soejanto menambahkan, pentingnya caption dalam sebuah foto untuk dapat di menjelaskan makna atau arti dan lokasi karya foto. Ia juga menyarankan agar karya foto untuk pariwisata mengandalkan etika pengambilan angle dengan tidak memuat konten-konten yang mengandung kekerasan atau unsur SARA,
" Semoga melalui kegiatan workshop ini para peserta dapat semakin memperkaya teknik, cara, promosi, sehingga menghasilkan karya fotografi yang bernilai seni yang tinggi, " tutupnya.**(Ial)