Jailolo, KoranMalut.Co.Id - Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Provinsi Maluku Utara (Mal...
Jailolo, KoranMalut.Co.Id - Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Provinsi Maluku Utara (Malut), Pada Selasa, (5/3/2024). Menggelar Serah Terima Bagi Pakai data verval KRS (Keluarga Resiko Stunting) untuk penanganan stunting kabupaten Halmahera Barat Tahun 2024.
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Wakil Bupati yang di hadiri, Kadis DP2KB Halmahera Barat, Wakil Bupati Halmahera Barat, Satgas Stunting Maluku Utara, Kaban BAPPEDA Halmahera Barat, Kadis Dukcapil Halmahera Barat, Ketua TP-PKK Halmahera Barat, Kadis DP3A Halmahera Barat, Kabag Humas Halmahera Barat dan para Staf DP2KB.
Satgas Stunting Maluku Utara, Asria Erlino menuturkan, jadi sesuai amanat Perpres 72 tahun 2021 tentang penurunan stunting, di mana semua indikator-indikator harus di penuhi pemerintah daerah yang menjadi tanggung jawab adalah hampir semua OPD, nah ada beberapa OPD yang indikatornya berkaitan dengan keluarga beresiko Stunting, kata Asria, kepada koranmalut, usai menggelar Serah Terima Bagi Pakai Data Verval KRS.
"Contohnya Dinas PU nah indikator yang harus di penuhi dinas PU, itu keluarga stunting yang mendapatkan bantuan pembangunan jamban sehat. Kalau PU memberikan bantuan jamban sehat dia harus menggunakan data keluarga beresiko stunting dan mendapatkan keluarga beresiko stunting dinas PU harus meminta data ke dinas P2KB yang punya data itu, data itu kalau di berikan ada mekanismenya ada penandatangan berita acara forum ini memfasilitasi pakai data tersebut," bebernya.
Kata dia, kegiatan ini, awal sebagai intervensi-intervensi kedepan masing-masing OPD. "ini aksi-aksi konfregensi yang harus di lakukan oleh pemerintah daerah Halmahera Barat bisa berjalan lebih baik lagi, supaya tujuan percepatan penurunan stunting juga target-target kita untuk mendapatkan angka 14 persen, itu bisa tercapai," paparnya.
Sementara Kepala Dinas DP2KB Halmahera Barat, Rosfince Kalengit mengatakan, tujuan kegiatan ini bagi pakai data, jadi data yang kita punya itu membagikan kepada SKPD Pengampu, untuk penanganan stunting mengarah ke data itu, ujarnya.
"Poin pentingnya adalah terkait bagi data agar data ini bisa di pergunakan sesuai dengan keperluan dari instansi itu, misalnya PU ketika melihat data ini data apa yang harus di intervensi misalnya air bersih dan Perkim misalnya rumah layak huni yang harus di bantu atau di gambar," katanya.
Saat di tanyakan angka stunting? untuk angka stunting di Halmahera Barat Kita belum ada progres masi di angka 23,9 persen mimpi kita untuk menurunkan stunting di bawah 14 persen tetapi semua kita intervensi berkolaborasi secara bersama. "Saya berharap bagi pakai data ini ketika data ini suda ada di masing-masing SKPD maka data ini dapat di manfaatkan agar peruntukannya jelas dan tidak bias," tandasnya.**(Riko).
Tidak ada komentar