Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

FKM Unibrah Perlu Buka Peminatan Gizi

TIDORE, KoranMalut.Co.Id - Dalam kunjungannya baru baru ini ke Sofifi Maluku Utara, ahli Gizi Dr. Andi Nurlinda. SKM, MKes memberikan kuliah...


TIDORE, KoranMalut.Co.Id - Dalam kunjungannya baru baru ini ke Sofifi Maluku Utara, ahli Gizi Dr. Andi Nurlinda. SKM, MKes memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Unibrah. Dalam kuliah umum tersebut ibu Andi NurLinda mengajak mahasiswa menanggulangi stunting dengan memulai hidup sehat dari diri sendiri yaitu mencegah Anemia, mencegah Kurang Energi Kronik (KEK), mencegah pernikahan dini. 

Pernikahan dini memang bukan merupakan penyebab langsung akan tetapi dampak pernikahan dini adalah remaja akan putus sekolah. Jika pendidikan bapak tidak tamat SMA maka beresiko 1.974 terhadap kejadian stunting dan jika pendidikan ibu tidak tamat SMA maka beresiko 1.441 terhadap kejadian stunting. Jika Kurang minum susu (kurang dari 7 gelas / minggu) beresiko 1.686 terhadap kejadian stunting, jika minum minuman berkarbonasi maka beresiko 0.504 terhadap kejadian stunting. 

Status gizi KEK bisa terjadi pada mahasiswa karena pola makan kurang. Berdasarkan riset pada mahasiswa Sam Ratulangi Manado ditemukan Pola makan mahasiswa masih kurang. Sebanyak 93.8 % mahasiswa dengan asupan karbohidrat kurang. Sebanyak 78.2% mahasiswa dengan asupan lemak kurang sebanyak 55% mahasiswa dengan asupan protein kurang. 

Di universitas yang berbeda, Walaupun mahasiswa kuliah di fakultas kedokteran tetapi juga ditemukan 59.5% dengan Pola makan yang kurang. Jika mahasiswa yang diasumsikan paham akan kesehatan saja memiliki pola makan kurang maka bagaimana dengan yang tidak kuliah non kesehatan?, Ujar Andi 

Saat peserta kuliah umum diberikan kesempatan tanya jawab dan ditanya Lauk apa sja yang paling sering dikonsumsi ? Sebagian besar menjawab tempe dan tahu oleh karena ketidakmampuan membeli ikan dan daging. 

Mahasiswa cukup senang berdiskusi mengenai masalah gizi dan solusinya, sehingga ibu Andi Nurlinda menyarankan agar segera membuka peminatan gizi bagi mahasiswa agar kelak bisa mengambil peran yang lebih besar dalam program percepatan penurunan stunting.,turut Doktor ahli gizi di universitas Muslim Indonesia itu**(red).

Tidak ada komentar