Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Alien Mus dan Dirjen Holti Melaksanakan Bimbingan Kepada Kelompok Binaan

TERNATE. KoranMalut.Co.Id - Bimtek Pekarangan pangan lestari P2L merupakan suatu program kementrian pertanian bertujuan untuk meningkatkan k...


TERNATE.KoranMalut.Co.Id - Bimtek Pekarangan pangan lestari P2L merupakan suatu program kementrian pertanian bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pangan rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman serta berorientasi (BBSA) meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Sesuai dengan tujuan tersebut Direktorat Jendral Holtikultura Kementrian Pertanian RI melakukan kerja sama dengan Alien Mus anggota DPR RI yang mempunyai kelompok petani binaan untuk melaksanakan  Bimbingan Teknis (BIMTEK).

Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kota Ternate, yang di pandu langsung oleh Ernawati HR, SP, MM Kordinator Tanaman Obat Kementrian Pertanian RI, selaku penanggung jawab kegiatan P2L tiga wilayah, Jawa timur, Maluku Utara, Sulawesi selatan, 

Terpisah sambutan ketua DPD Golkar Malut yang juga Anggota DPR RI Komisi IV, Menyampaikan bahwa para petani harus memanfaatkan program P2L untuk meningkatkan taraf ekonomi keluarga, singkat Anggota komisi IV DPR RI.


Melalui awak media pada 9/11/2022. Ernawati mengatakan bahwa agenda Dirjen Holtikultura memiliki program sehingga dapat memberikan visi ke kelompok tani  P2L sekaligus kita melakukan pembinaan dan monitoring kedepan dengan Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian BPTP, dan juga Balai Proteksi Tanaman Pangan Holtikultura BPTPH 

"Harapannya ke depan bahwa akan di lanjutkan oleh teman teman yang ada di lapangan misanya Dinas ketahan pangan, dinas pertanian. kami juga sudah mengundang dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP, supaya kedepan bisa membina secara langsung petani, saya juga mengundang Balai Proteksi Tanaman pangan dan Holtikultura BPTPH Karena di dalam bercocok tanam itu pasti ada penyakit" katanya.

Ibu Erniwati juga menambahkan. bahwa BPTPH itu punya program yang namanya gerakan pengendalian kemudian bisa mengajari petani agar bisa membuat pestisida nabati, pupuk organik, lewat gerakan pengendalian di lapangan.

"Kamikan petani kedepan tidak menggunakan pupuk pestisida kimia lagi, kami mengharapkan itu ada ramah lingkungan, karena tanah kita itu unsur harapnya sudah mulai berkurang, kesuburannya sudah mulai berkurang, sehingga dengan kembalinya kita menggunakan bahan bahan alami kita bisa menyuburkan kembali tanah yang sudah haus dengan kesuburan itu. Tambahnya.**(am)

Tidak ada komentar