Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Secara Spontan, Dahlan Tebas Leher Rahim Pakai Parang

( Foto: Pelaku Pembacokan Saat Diamankan Polisi) TOBELO, KoranMalut.Co.id - Kasus dugaan kekerasan dengan menggunakan benda tajam (parang)  ...


(Foto: Pelaku Pembacokan Saat Diamankan Polisi)

TOBELO, KoranMalut.Co.id - Kasus dugaan kekerasan dengan menggunakan benda tajam (parang)  di wilayah hukum Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) kembali terjadi. Peristiwa ini terjadi pada Senin (08/11/2021)  tepatnya di kebun.

Kapolsek Galela Ipda. M. Kurniawan S. Tr. K menyebutkan dugaan pembacokan itu terjadi di kebun di desa Ngidiho kecamatan Galela Barat dengan pelaku yakni DY alias Dahlan (25 tahun) yang bekerja sebagai petani. Sementara korban pembacokan sendiri bernama RH alias Rahim yang juga merupakan warga desa Ngidiho yang juga kesehariannya sebagai seorang petani. 

Kapolsek menjelaskan bahwa berdasarkan dengan kronologis kejadian, tepatnya Pkl 12.30 Wit, telah terjadi penganiayaan dengan senjata tajam yang dilakukan Dahlan. Dimana saat itu, Dahlan bersama salah seorang saksi, dan korban sedang mengupas kelapa di kebun. Namun tiba-tiba pelaku berdiri lalu menebaskan parang yang mengenai leher kanan korban. "Saat itu korban dan saksi berusaha lari karena takut, sementara pelaku tetap ditempat dan ditahan oleh ibunya," jelasnya. 

Sedangkan saat setelah itu, lanin Kapolsek, korban langsung dibawa menuju ke RSUD Tobelo guna diberikan pertolongan medis. "Korban langsung dilarikan ke RSUD untuk diberikan perawatan lebih lanjut, dan pelaku diamankan ke polsek Galela oleh  personil Polsek Galela untuk diperiksa lebih lanjut," terangnya. 

Dimana setelah ditahan, Polisi kemudian melakukan pemeriksaan terhadap pelaku, dimana pelaku sudah mengakui perbuatannya menebas ke arah leher korban. "Dalam keterangan itu, saksi juga menguatkan bahwa benar Dahlan yang melakukan penganiayaan tersebut. Sementara motif pelaku sendiri dari pengakuan yang bersangkutan tidak ada dendam ataupun masalah, dan pelaku melakukannya dengan tidak sadar," ungkapnya. 

Begitupun dalam proses penyelidikan lebih lanjut, tambah Kapolsek, dikarenakan keterangan awal dari pelaku melakukannya dengan tidak sadar, maka dipastikan penyidik juga akan membutuhkan  ahli psikologi atau ahli kejiwaan untuk membantu penyidik mengambil untuk keterangan terhadap  pelaku. "Untuk saat ini pelaku sendiri masih dalam dugaan mengalami gangguan kejiwaan," jelasnya.**(gf)

Tidak ada komentar