Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

KMM Respon Hari Buruh Internasional Tuntut Pemda Harus Pro Terhadap Rakyat

SANANA, KoranMalut.Co.Id - Komite Mei Melawan (KMM) tingkat Kota Sanana Kepulauan Sula (Kepsul) Provinsi Maluku Utara (Malut) Menggelar aksi...


SANANA, KoranMalut.Co.Id - Komite Mei Melawan (KMM) tingkat Kota Sanana Kepulauan Sula (Kepsul) Provinsi Maluku Utara (Malut) Menggelar aksi protes terhadap Pemerintah Daerah (Pemda) yang oleh masa aksi tidak Pro terhadap rakyat.

Aksi protes tersebut digelar oleh beberapa OKP yang tergabung dalam Komite Mei Melawan (KMM). OKP tersebut ada Pembebasan Nasional, Komisariat IMM, Komisariyat GMNI, Komisariyat PMII tingkat STAI BABUSALAM SULA.

Diketahui, Komite Mei Melawan (KMM) Adalah aliansi yang menyuarakan Hari Buru Internasional pada 1 Mei, juga segala problem yang tidak sesuai dengan mekanisme Undang-Undang.

Pantauan KoranMalut.Co.Id, hal tersebut disampaikan oleh Bustam Gay selaku Kordinator Lapangan (Korlap) di Pasar Basanohi Sanana siang tadi, Sabtu (1/5/2021)

Bustam Gay ketika dikonfirmasi menyampaikan bahwa, aksi hari ini adalah awal dari bulan Mei itu sendiri. Dan dikesempatan hari ini ialah sebuah momentum Hari Buruh Internasional yang sudah seharusnya sebagai masyarakat manaruh perhatian untuk merespon.

"Aksi protes ini sebagai satu acuan merespon Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei, karena ini sudah menjadi tanggungjawab sebagai orang yang hidup dari hasil karingat buruh. Saya sampaikan ini berdasarkan fakta, bahwa pada umumnya masyarakat Indonesia dan Khususnya masyarakat Sula, kita dibesarkan oleh jiwa-jiwa yang bekerja keras yaitu Kaum Buruh, " tandasnya.

Bustam menambakan, dalam aksi ini bukan saja Hari Buruh yang menjadi acuan, namun dalam momentum tersebut kita juga harus memperhatikan setiap masalah yang terjadi. Baik itu tingkat Pusat, Provinsi maupun Kabupaten.

"Khusus di Sula, banyak problem-problem yang menurut pengkajian kami sangat tidak sesuai dengan mekanisme Hukum. Yang pertama terkait CV Sula Baru, Perusahan Pertambangan yang beroperasi secara ilegal loging. Selain itu banyak lagi masala-masala yang lain, yang tidak lain dalam hal ini Korupsi, Kolusi, dan Nopotisme, " tutup bustan.**(Ikd).

Tidak ada komentar