Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Kewajiban Berpuasa Bagi Orang Beriman

Renungan Ramadan oleh : Amanah Upara Staf Ahli DPR.RI /Akademisi Ummu Ternate . KoranMalut.Co.Id - Berpuasa adalah menahan lapar, dahaga dan...


Renungan Ramadan oleh : Amanah Upara Staf Ahli DPR.RI /Akademisi Ummu Ternate
.

KoranMalut.Co.Id - Berpuasa adalah menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Melaksanakan ibadah puasa merupakan kewajiban bagi orang-orang beriman. Berpuasa di bulan suci ramadhan amalannya lebih baik dari 1000 bulan, karena bulan ramadhan penuh dengan ampunan dari Allah SWT, pintu-pintu surga dibuka untuk orang-orang yang beriman. Namun melaksanakan ibadah puasa di bulan suci ramadhan tidak semudah sebagaimana yang diucapkan. Ibadah puasa ada berbagai macam godaan dan tantangan yang dapat membatalkan puasa, seperti larangan makan, minum dan berhubungan suami-istri di siang hari. 

Adapun hal-hal yang dapat mengurangi nilai ibadah puasa seperti memfitnah orang lain, gosip, mengambil hak orang lain, berbohong, dll. Hal ini karena rahasia Allah ada dihati, ketika hati hitam (tidak baik, kotor, dll) maka "Nur Ilahi" tidak akan masuk dalam hati yang hitam seperti itu. Hal ini akan berkurang bahkan membatalkan ibadah puasa seseorang. Makan, minum dan berhubungan suami-istri di perbolehkan oleh Allah  dimalam hari. Namun mengapa kebiasaan seperti ini yang sudah dilaksanakan selama 11 bulan di bulan suci ramadhan di larang oleh Allah di siang hari? Hal ini karena akan membatalkan puasa. Kenapa membatalkan puasa karena pasti  membutuhkan makan dan minum.

Melaksankan ibadah puasa di bulan suci ramadhan Allah wajibkan sama seperti ibadah solat wajib. Yang membedakannya adalah ibadah ramadhan Allah memanggil manusia dengan kata "hai orang-orang yang beriman" sedangkan dalam perintah solat wajib Allah memanggil manusia dengan kata "wahai manusia".  Melaksanakan ibadah puasa sebenarnya tidak hanya dilaksanakan oleh ummat Islam tapi ummat yang lain seperti Yahudi, Nasrani, dll, juga melaksanakan ibadah puasa. Namun masing-masing ummat berbeda dalam melaksanakan ibadah puasa. Melaksanakan ibadah puasa bukan baru dilaksanakan ummat sekarang, tapi ummat-ummat terdahulu sudah melaksanakan puasa. Dalam Islam melaksanakan ibadah puasa adalah kewajiban orang-orang beriman. Orang-orang beriman adalah orang yang dapat melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah (takwa). Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah 2: ayat 183 "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".

Mengapa dalam Al-Qur'an Allah memerintahkan untuk berpuasa, tidak menyebutkan "wahai manusia" tapi Allah menyebutkan "wahai orang-orang beriman". Karena tidak semua manusia terutama ummat Islam dalam melaksanakan ibadah puasa akan mencapai ketakwaan sebagaimana di perintahkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, agar mencapai ketakwaan dalam bulan suci ramadhan maka ummat Islam terutama yang sudah dewasa (akil balik) diwajibkan agar dalam bulan suci ramadhan melaksanakan perintah Allah, seperti berpuasa (tidak makan disiang hari) kecuali orang yang berhalangan tetap seperti wanita haid, orang sakit, ibu menyusui, dll. Melakukan solat lima waktu, melaksankan solat sunat Tarawi, dan solat sunat-sunat lainnya, melaksankan tadarus Al-Qur'an, memberikan sadakah, infak, memberikan ta'jil ramadhan kepada orang berpuasa, dan membayar jakat, dll. Selain itu, untuk mencapai ketakwaan di sisi Allah SWT, ummat Islam diwajibkan untuk menjauhi segala larangan Allah seperti makan di siang hari, berhubungan suami-istri di siang hari, memfitnah, gosip, berbohong, mengambil hak orang lain, dll.

Sesungguhnya ibadah ramadhan, jika dilaksanakan dengan khusu akan terbentuk sifat-sifat manusia yang mulia (baik) dalam diri orang-orang beriman seperti akan terbentuk jiwa yang sabar, hati yang tenang, hati yang lembut, tidak sombong, menahan hawa nafsu, kepedulian sesama manusia, akan tercipta jiwa sosial yang tinggi antara sesama manusia, akan melahirkan "kesadaran bagi orang kaya dan kesabaran bagi orang miskin bahwa manusia dihadapan Allah kedudukannya sama". 

Yang membedakan diantara manusia adalah siapa yang ketakwaannya kepada Allah lebih baik. Bukan orang-orang bergelimpangan harta, bukan orang miskin, bukan pejabat (bertahta), bukan orang tidak punya pekerjaan, bukan petani, bukan pedagang dan bukan nelayan. Semua manusia sama dihadapan Allah SWT, yang dinilai adalah ketakwaan manusia kepada Allah azzawajallah. Semoga diakhir bulan suci ramadhan 1442 H/2021 M kita semua menjadi orang-orang bertakwa.**(red).

Tidak ada komentar