Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Mengaku Salah, LEPA Boeng Minta Maaf Kepada Haji Robert

TOBELO, KoranMalut.Co.Id  - Aksi protes yang dilakukan oleh Lembaga Pemuda Adat (LEPA BOENG) Kao beberapa waktu lalu, menimbulkan kontrovers...



TOBELO, KoranMalut.Co.Id - Aksi protes yang dilakukan oleh Lembaga Pemuda Adat (LEPA BOENG) Kao beberapa waktu lalu, menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat bahkan ada yang sampai menjudge atau menghakimi dengan berbagai macam dalil telah di keluarkan.

Salah satu pemuda Boeng, Mesak Habari, menyampaikan bahwa aksi protes yang di lakukan itu adalah bagian dari mesin pengontrol terhadap sisa-sisa kebiasaan lama yang masih bercokol di tubuh PT. Nusa Halmahera Minerals (NHM).

Alhasil, sebagai manusia tidak terlepas dari kekeliruan, kekurangan bahkan ketidakmampuan dalam mengontrol emosi sehingga dalam narasi yang mengatakan “PAK Hi ROBERT NITHIYUDO PEMBOHONG BESAR” membuat Presiden Direktur PT. Indotan Halmahera Bangkit/NHM tersinggung. 

"Pada prinsipnya kami selaku anak-anak muda yang tergabung dalam Lembaga Pemuda Adat (LEPA BOENG) tidak berniat untuk menghina ataupun mencemarkan nama baik pemilik saham terbesar dalam perusahan yang ada di tanah Gosowong." Kata Mesak Habari, Selasa (26/01/2021).

Menurut Mesak, kata pembohong yang di lontarkan oleh anak-anak muda melahirkan kontroversi di kalangan masyarakat, sehingga Menjudge dengan berbagai macam dalil telah di keluarkan, ironisnya ada sekelompok anak negeri yang hadir bagaikan hiro untuk menyelamatkan dunia.

"Selaku anak muda yang masih membutuhkan berjuta-juta pengalaman tetap melangkah maju walaupun badai akan menggoncang, karena pada hakekatnya tidak ada seorang nelayan yang hebat tanpa ombak yang keras." Katanya.

Mesak juga menyebutkan berbagai macam pertimbangan telah dilalui, ketersinggungan dari Presdir PT. Indotan/NHM dengan adanya kata pembohong karena tidak sesuai dengan semua yang telah dilakukan, 

"Karena itu, kami atas nama Lembaga Pemuda Adat (LEPA BOENG) Memohon maaf yang sebesar-besarnya jika kata-kata kami membuat Pak Presdir tersinggung dan marah." ujarnya.

Mesak menambahkan, mungkin kata-kata yang dilontarkan terlalu keras tetapi pada prinsipnya, mereka hanya mau menyampaikan bahwa itulah kelemahan dan kelebihan orang Kao bahwa ketegasan dalam bersikap adalah warisan dari para leluhur untuk anak cucu. 

"Kami sebagai anak negeri tidak mau di jadikan objek oleh mereka-mereka yang hanya mencari makan di wilayah ini tetapi kami harus di jadikan subjek untuk keberlangsungan hidup generasi penerus." tambahnya.**(Gf)

Tidak ada komentar