MOROTAI. KoranMalut.Co.Id - Bupati Morotai telah menjadi salah satu daerah pengekspor tuna loin di Indonesia. Namun potensi perikanan yang d...
Menurut pantauan Media ini, "Morotai memiliki Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT). Didalamnya terdapat satu pabrik es balok, satu cold storage dan Saluran Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN). Meski demikian, produksi es balok tidak mencukupi kebutuhan Nelayan yang terus bertambah jumlahnya". Senin, (10/10/20).
Begitu juga dengan Gudang berpendingin--tak mampu menampung hasil tangkapan. Hal serupa juga terjadi pada kebutuhan BBM nelayan. Sering kali nelayan harus membeli di pengecer dengan harga yang sangat tinggi.
Oleh sebab itu, Bupati Morotai Benny Laos bertemu Ketua Komisi IV bidang Kelautan dan Pertanian DPR RI, Sudin dan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, KKP sekaligus PLT Dirjen Tangkap, Aryo Hanggono membahas peningkatan fasilitas di SKPT, dan rencana pembagunan SPBN di setiap Kecamatan di Morotai serta penambahan kapal tangkap untuk nelayan.
Lanjut, Pertemuan juga menyoal peningkatan fasilitas dan percepatan operasional Pusat Riset Kelautan Morotai (MIAMARI) yang sudah terbangun di Tanjung Dehegila, Juanga-Morotai Selatan.
Dengan bertambahnya fasilitas SKPT, Nelayan dapat lebih efisien terhadap biaya produksi. Sehingga meningkatkan jumlah tangkapan, Ikan yang melimpah juga dapat menarik investor perikanan.
Apa lagi ditunjang dengan riset dan pengembangan potensi perikanan oleh MIAMARI, maka produksi ikan di Morotai semakin berkualitas dan berdaya saing. Sehingga membawa kesejahteraan masyarakat Morotai terutama nelayan, tutupnya.**(red/km).
Tidak ada komentar