Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Berita Acara Safari Maghrib Mengaji Prima DMI Malut

TERNATE. KoranMalut.Co.Id - Sabtu, 25 Juli 2020, tepatnya pukul 18.30, Perhimpunan Remaja Masjid, Dewan Masjid Indonesia, Maluku Utara, me...

TERNATE. KoranMalut.Co.Id - Sabtu, 25 Juli 2020, tepatnya pukul 18.30, Perhimpunan Remaja Masjid, Dewan Masjid Indonesia, Maluku Utara, melaksanakan kegiatan "Safari Maghrib Mengaji", bertempat di Masjid Nurul Huda, Kelurahan Tabam, Ternate Utara., Sabtu, (01/08/20).

Muhammad Sakti Garwan, Mengatakan Kegiatan ini, berlandaskan pada visi ideal PRIMA DMI yakni "Terwujudnya Masjid Sebagai Pusat Peradaban". Serta, Misi ideal PRIMA DMI, yakni (1) Mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat peradaban. (2) Mencerdaskan remaja dari kebodohan, dengan melakukan tradisi Iqra’ dan keilmuan di lingkungan masjid. (3) Memberdayakan individu dan komunitas remaja, dengan pendekatan apresiatif terhadap minat, bakat dan potensi remaja.

Kegiatan ini, dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua pemuda, pengurus BKM Masjid Nurul Huda, Pembina PRIMA DMI MALUT, Hj. Sida S. Bachmid, serta Kepala Tata Usaha Kepala Kantor Agama Maluku Utara, Bapak Drs. Amar Manaf M. Si. Selain itu, masyarakat sekitar dan terkhusus remaja atau pemuda-pemudi ikut hadir dalam kegiatan PRIMA DMI MALUT ini.

Lanjut Dia, kegiatan diawali dengan sholat Maghrib berjamaah yang dipimpin oleh salah satu kader PRIMA DMI MALUT, Muhammad Kurniawan. Agenda pun dilanjutkan dengan tausiah singkat dari Ustad Ajun Purwadi dengan judul "Eksistensi Remaja Masjid", yang bertujuan untuk menyemangati para remaja untuk selalu aktif untuk memakmurkan masjid.

Hal ini tidak lain karena masjid merupakan tempat yang begitu istimewah untuk segala aktivitas keagamaan, terkhusus untuk belajar dan mendalami ilmu-ilmu Islam. Masjid yang beberapa waktu lalu, sempat ditutup karena dampak pandemik, namun sekarang telah dibuka kembali. Oleh karena itu, langkah para remaja untuk kembali bereksistensi di masjid sangatlah dibutuhkan. tuturnya.

Agenda kegiatan, berlanjut setelah sholat Isya berjamaah, yang dibuka dengan lantunan ayat suci al-Qur'an dari Muhammad Kurniawan dan sari tilawah oleh Siti Salwa, yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Pada sambutan Kepala TU Kemenag, beliau mengatakan bahwa, seorang pemuda haruslah memulai langkah mereka dengan rasa penuh tanggung jawab, harus berani u tuk mengambil resiko. Apalagi ditengah arus modernisasi yang begitu kuat, kemunculan teknologi canggih, tidak boleh membuat para remaja ataupun pemuda harus takluk, melainkan dapat berpartisipasi aktif secara positif demi memanfaatkan modernisasi serta teknologi yang demikian canggih.

Inovasi serta kreatifitas haruslah terus-menerus diperbaharui agar para remaja mendapatkan eksistensi positif di lingkungan sekarang. Tentu, dengan menggunakan masjid sebagai wadah untuk melahirkan berbagai ide cemerlang, lewat kajian-kajian serta dialog yang berbobot.

Selain itu, Pimpinan PRIMA DMI MALUT, Muhammad Haikal Dapitan, dalam sambutannya mengatakan hal yang sejalan, bahwa pemuda atau remaja masjid haruslah menjadi contoh bagi masyarakat banyak dari segi ilmu, tingkah laku, serta kreatifitas yang dilakukan. Dengan kata lain, apa ang dilakukan oleh remaja masjid, haruslah mendapati dampak positif bagi orang lain.

M. Haikal juga menyampaikan bahwa, sejak terbentuknya PRIMA DMI MALUT, organisasi ini telah banyak melakukan kegiatan yang berbasis sosial keagamaan. Seperti, safari ramadhan, bantuan sosial (baju layak pakai dan masker), khazanah pagi yang disiarkan langsung oleh RRI PRO 2 Ternate, pada setiap pukul 05.30 WIT, serta beberapa kegiatan positif lainnya., terang dia kepada media Koranamut.co.id.

Kegiatan ini pun beranjut pada dialog dengan mengangkat tema "Islam dan Budaya Lokal", dengan pemantik M. Sakti Garwan, dan di moderatori oleh Dwi Kurnia Aslam. Tema ini sengaja diangkat dengan alasan konstruksi masyrakat Ternate yang dari segi pelaksanaan ibadah mereka, terdapat proses akulturasi antara budaya dengan Islam.

Dialog ini bertujuan membangun ruh intelektual di kalangan remaja, juga sekaligus menampik anggapan bahwa Islam adalah yang bertentangan dengan budaya lokal, tetapi keduanya merupakan potret sinergi yang sudab dibentuk lama sejak Islam hadir di dunia. Keberadaan Islam di Nusantara yang bercorak sangat spesifik dimana ekspresinya secara intelektual, cultural, social, dan politik memang berbeda dengan ekspresi Islam yang berada di belahan dunia yang lain.

Islam di Nusantara atau Indonesia merupakan perumusan Islam dalam konteks “sosio-budaya bangsa” yang berbeda dengan pusat-pusat Islam di Timur Tengah. Kenyataan ini bukanlah peristiwa baru, melainkan berlangsung semenjak awal masuknya agama yang diserukan Nabi Muhammad SAW ini ke bumi Nusantara.

Karakteristik Islam yang begitu unik ini, kemudian menjadikan Islam di Nusantara menjadi kajian para orientalis, seperti Snock Hurgronje, Clifford Geertz, dan Anthony H. John yang melihat tentang perkembangan serta pengaruh Islam di Nusantara ini, yang memunculkan corak yang sangat beragam ini. Dari keragaman itu, al-Quran pada Q.S al-Baqarah (2): 148, juga mengakui bahwa masyarakat terdiri atas berbagai macam komunitas yang memiliki orientasi kehidupan sendiri-sendiri (beragam).

Kegiatan ini, kemudian ditutup dengan tabuhan rabana "hadrah", dari Madrasah Aliyah Negeri Ternate, yang berada di pelataran masjid Nurul Huda, Kelurahan Tabam. M. Haikal Dapitan, mengatakan, inti dan tujuan kegiatan ini adaah untuk mempererat tali silaturahim antar sesama masyarakat khususnya remaja masjid di Maluku Utara. Kegiatan ini akan hadir pada masjid-masjid lain dan dijadwalkan setiap dua bulan sekali, dan menjadi program tetap PRIMA DMI Maluku Utara., akhirinya**(red/km).