TOBELO. KoranMalut.Co.Id - Tulude adalah upacara pengucapan syukur kepada Mawu Ruata Ghenggona Langi (Tuhan yang Mahakuasa) atas berkat-be...
Kegitan ini Dilaksanakan tiap tahun, secara turun temurun hingga saat ini oleh masyarakat Nusa Utara Sangihe,Talaud dan Sitaro begitu juga bagi KKSTS yang tinggal di Maluku Utara
Perayaan Tulude tahun ini mengangkat Tema "Napato Sukapiang Pedarame" (Ditancap Damai Itu Indah), dipusatkan di Lapangan WKO kecamatan Tobelo Tengah (07/02). Puncak Upacara Adat Tulude, adalah Pemotongan Kue Tamo oleh tetua adat. Kue adat tamo mengandung arti yang khusus yaitu lambang tuan pesta kepada tamu, raja seluruh santapan yang dihidangkan di pesta.
Ketua KKSTS Maluku Utara, Drs Deky Tawaris ,Dalam sambutannya mengatakan, Bangga dengan digelarnya upacara Adat Tulude "Upacara Adat Tulude harus dilestarikan sebagai bagian dari kehidupan kita masyarakat Sangihe Talaud dan Sitaro yang ada di Maluku Utara untuk terus merajut kekeluargaan ," kata Deky. Ia menambahkan, tema Tulude yang mengangkat tentang pentingnya menjaga perdamaian.
"Mari kita tancapkan perdamaian sehingga berkat berkat dapat mengalir dalam kehidupan kita dan Kita sambut tahun baru dengan penuh sukacita. Membangun kerjasama untuk memajukan daerah ini," tambahnya.
Ketua dewan AMAN nasional, Ir.Hein Namotemo dalam menyerukan untuk terus menjaga tali persaudaraan dan berharap acara seperti ini terus dilakukan. "Kami berharap seluruh paguyuban yang ada di Maluku Utara dan lebih khusunya Halmahera utara untuk saling bergandengan tangan menjaga serta memajukan daerah ini. Melestarikan budaya dan mencintai alam kita, sebagai tempat hidup kita”, pintanya.
Sementara itu, Bupati Halut, Ir.Frans Manery , mengutarakan rasa syukur dan terima kasih atas kebersamaan yang terbangun, kiranya menjadi inspirasi dalam membangun daerah ini. Frans berharap, masyarakat-masyarakat Sangihe,Talaud dan Sitaro di Halmahera Utara serta seluruh paguyuban yang ada untuk bergandengan tangan menciptakan dan menjaga kedamaian.
Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Darwis Pua yang mewakili Gubernur Maluku Utara dalam sambutanya mengatakan, “Kebudayaan merupakan kekayaan dan potensi yang harus dilestarikan. Hingga menjadi daya tarik tersendiri, baik di tingkat daerah, maupun nasional," ujar Darwis. Dirinya berharap, upacara adat seperti ini terus dilakukan untuk memperkaya khazanah budaya di wilayah Maluku Utara.
Hadir dalam kegitan tersebut Ketua DPRD Halut Yulius Dagilaha, Dandim 1508/Tobelo Letkol Inf Raymond Sitanggang, Sekda Halut Freddy Tjandua, Kepala Kejari Halut I Ketut Terima Darsana SH, Mewakili Ketua Pengadilan negeri Tobelo I Gusti Ngurah Putu Rama Wijaya SH.MH ( Wakil PN Tobelo), Kepala BNNK Halut Maximillian Sahese AP, Mewakili Kapolres Halut Kompol Jonathan Metariang (Kabag ops Red Halut), Ketua Gowi Halut Ny.Rahmawaty Suling S.Ag, para pimpinan OPD, Tokoh-tokoh Adat Hibualamo, Pimpinan paguyuban Se- Kab.Halut,pimpinan Gereja dan imam Masjid Kota Tobelo serta para tamu undangan.**(red/km)
