TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Kejaksaan negeri (kejari) ternate tengah membidik indikasi korupsi dalam proyek pembangunan Puskesmas Sulamada...
Dari hasil pengumpulan data dan keterangan ditemukan proyek tersebut tidak seluruhnya dikerjakan sesuai dengan perjanjian. Ada sebagian yang tidak dikerjakan, ada pula yang dikerjakan tetapi tidak sesuai spesifikasi teknis.
Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Ternate Ardi Eddyanto mengatakan pihaknya merasa perlu melakukan klarifikasi beberapa pihak.
"Adanya indikasi awal kerugian negera membuat kami melakukan penyelidikan. Mengumpulkan data dan keterangan, kalau misalkan ditemukan adanya korupsi kita akan tingkatkan ke penyidikan," kata Ardi, Sabtu (17/8/2019).
Penyelidikan kasus ini dilakukan sejak 30 Juli 2019. Penyelidikan dilakukan berdasarkan surat perintah penyelidikan nomor : print-01/Q.2.10/D.2.1/07/2019 tanggal 30 Juli 2019.
Indikasi kerugian negara dalam proyek Puskesmas Sulamadaha, ditemukan setelah penyidik mengecek ke lapangan dan menganalisa dokumen-dokumen terkait proyek.
Penyidik juga akan mengecek kualitas dan kuantitas pekerjaan, serta kewajaran harga bahan bangunan proyek pembangunan Puskesmas Sulamadaha.
Tahap penyelidikan, penyidik sudah meminta keterangan sejumlah saksi. Saksi-saksi yang diperiksa itu saksi-saksi yang mengetahui proses perencanaan hingga kegiatan itu berlangsung.
Dari informasi, saksi-saksi yang diperiksa adalah kontraktor pelaksana kegiatan, konsultan pengawas, konsultan perencanaan, panitia penerima hasil pekerjaan, serta Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Kesehatan untuk proyek tersebut. Penyidik juga telah memeriksa ketua Pokja, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK, dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
Pembangunan Puskesmas Sulamadaha dibawah tanggungjawab Dinas Kesehatan Kota Ternate.
Anggaran untuk proyek ini bersumber dari APBD tahun 2016. Pagu proyek sendiri senilai Rp 2,1 miliar yang dilaksanakan oleh PT Putra Angga Pratama. Perusahan pemenang tender proyek ini beralamat di Jl. AW. Syahrani Komp. Ratindo No. 2 RT.27, Samarinda Kota, Kalimantan Timur.**(km/red)