Kepala Puskesmas Bajo, Hadija Ka'aba LABUHA, KoranMalut.Co.Id - Kepala Puskesmas Bajo (Kapus) Kecamatan Botang Lomang Kabupaten Hal...
![]() |
Kepala Puskesmas Bajo, Hadija Ka'aba |
Berdasarkan informasi dan data yang dimiliki, anggaran BOK tahun 2019 Puskesmas Bajo Kecamatan Botang Lomang dicairkan langsung bendahara puskesmas Asmawaty Amin.
Pencairan tersebut sebesar Rp 476.231.023 (empat ratus tujuh puluh enam juta dua ratus tiga puluh satu ribu dua puluh tiga rupiah) dengan rincian anggaran triwulan I sebesar Rp 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah) dan triwulan II Rp 251.231.023 (dua ratus lima puluh satu juta dua ratus tiga puluh satu ribu dua puluh tiga rupiah).
Padahal anggaran BOK tersebut merupakan bantuan kesehatan bagi puskesmas dan jaringannya serta UKBM dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan Promotif dan Preventif KIA-KB, Gizi, Imunisasi, kesehatan Lingkungan, Promosi kesehatan dan pengendalian penyakit untuk mempercepat pencapaian tujuan MDGs.
Dari pengakuan beberapa sumber yang enggan disebutkan namanya, membenarkan bahwa Kepala Puskesmas (Kapus) Bajo, Hadija Ka'aba sejak menjabat sebagai Kapus, terlihat arogan dan selalu mengintimidasi pegawai, baik PTT maupun Honorer.
"Memang benar kepala puskesmas Bajo selalu mengintimidasi kami, buktinya ada beberapa teman kami yang dipindahkan ke tempat lain. Bukan hanya itu, kami dalam menjalankan program juga tidak didukung sama sekali dengan anggaran" ungkap salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya.
Sumber yang lain juga menambahkan bahwa, anggaran BOK triwulan I dan II, seharusnya diperuntunkan untuk 8 desa diantaranya, desa bajo, batutaga, kampung baru, parapakanda, pasimbaos, sawanakar, tanjung obit dan desa toin digelapkan Kapus Bajo Hadija Ka'aba.
Plant Of Action (POA) untuk jenis kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) bulan Februari 7 kegiatan, Maret 6 kegiatan, April 5 kegiatan, Mei 6 kegiatan dan Juni 5 kegiatan tidak dilaksanakan padahal sudah tersedia anggarannya. Sedangkan untuk kegiatan Gizi triwulan I bulan Januari, Februari dan Maret tidak sesuai dengan POA.
Untuk triwulan ke II, kegiatan yang harusnya dilaksanakan sebanyak 9 item kegiatan tetapi pengelolah masing-masing program dikendalakan adanya anggaran yang tidak tersalurkan.
Untuk diketahui bersama bahwa, Kecamatan Botang Lomang merupakan salah satu Kecamatan dengan penyakit Stunting dan Rubella terbesar.
Selain itu, dana BOK yang bersumber dari pemerintah pusat melalui pemerintah daerah yang dicairkan setiap triwulan sewaktu-waktu meningkat sesuai dengan indikator kegiatan yang ditentukan.**(Rz9)