SANANA, KoranMalut.Co.Id - Disela-sela kesibukan sebagai Penyelenggara Festival Maksaira III Tahun 2019 serta berbagai Event Lomba memperi...
Kepala Dinas Prawisata Muhammad Drakel saat wawancara di Benteng Sanana pada selasa Sore, terkait dengan 4 Budaya Sula, yang masuk menjadi warisan Budaya Nasional. Rabu, 21/08/2019.
Kadis-Par menjelaskan, "Alhamdulillah pada tgl 14 Agustus kemarin, pukul 10.00 waktu Jakarta sidang Karya Budaya yang diselenggarakan di Hotel Millenium, menetapkan 4 Budaya Sula menjadi Budaya Nasional," Beber M. Drakel Bangga.
4 Budaya Sula ini bersaing dengan 600 lebih Budaya dari Daerah lainnya.
"Tarian Laka Baka, Tarian Bela Yai, Halua Kanari, dan Adat Mata Pia Bakai menjadi warisan Budaya Nasional, pada sidang kemarin, tidak sia-sia perjuangan Kami, tandas Kadis-Par mantap.
Dinas Pariwisata Kepsul memang mengusulkan 4 Warisan Budaya Tak Berbenda (WBTB), pada penjaringan Budaya Berbenda dan Tak Berbenda yang tahapannya sejak bulan Maret 2019.
Sementara itu seperti di Ketahui bahwa Tarian Laka Baka itu berasal dari Desa Maldova, sedangkan Bela Yai itu asal Desa Fatkayoun, selanjutnya Halua Kanari asal Desa Wailau sedangkan Adat Mata Pia Bakai itu secara Umum merupakan Budaya Orang Sula.
Salah satu warga Sula yang berada di Benteng saat menanti Peserta Gabalil Hai Sua, saat kami mintai komentarnya mengatakan, "Kami bangga sebagai Orang Sula, Kini Sula sudah di kenal dimana-mana, kemarin juga masuk TV," ucap nya tersipu malu.
Lanjut warga masyarakat bermarga Pora asal Desa Mangon ini mengatakan, "Terima Kasih Pak Bupati, serta semua jika Budaya Sula menjadi Budaya Nasional, Kami sangat bangga sekali," ucapnya.
Selanjutnya terkait bagaimana menjaga dan melestarikan Budaya dan kearifan lokal ini Kadis Pariwisata M. Drakel mengatakan, "Kami akan mengenalkan Budaya-budaya di Sula kepada generasi Muda, dan Kami terus akan mengusulkan Banyak lagi Budaya Sula agar menjadi Warisan Budaya Nasional pada Tahun mendatang," tutupnya.**(Ris)