TERNATE, KoranMalut - Bem Universitas Khairun (Unkhair) Ternate bekerja sama dengan GMNI Cabang Ternate menggelar diskusi kebangsaan denga...
Kegiatan diskusi tersebut, juga di hadir Dir Intelkam Polda Malut Alfian Budianto, SH, MH dan Ketua MUI Kota Ternate Usman Muhammad, SH,M.Pdi, bersama narasumber Akademisi UMMU Dr. Herman Oesman, dan Perwakilan OKK/OKP Elemen Gerakan, Para Akademisi dan Tamu Undangan yang berjumlah kurang lebih 100 orang.
Dir Intelkam Polda Malut Alfian Budiyanto menyampaikan, masalah Pilpres tahun 2019 ini puncaknya bisa kita lihat dari media bahwa ada pihak yg tidak dengan sengaja memberikan informasi yang tidak baik, sehingga terjadi kerusuhan pada 21-22 Mei lalu. Namun hal itu juga hadirnya kelompok tertentu dengan sengaja ingin membuat kerusuhan pada saat demo di depan bawaslu RI pasca pleno rekapitulasi hasil Pemilu 2019 oleh KPU RI.
"Disini bisa kita lihat saat dilakukan aksi demo, ada dua kelompok yang berbeda yakni kelompok yang betul-betuk demo dan tiba-tiba ada kelompok yang datang dan langsung menyerang petugas dengan batu dan petasan, hingga kelompok inilah yg terindikasi kelompok bayaran yang dirancang khusus untuk membuat kerusuhan, "kata Alfian dalam diskusi.
Lanjut lagi."Kata Alfian, kelompok perusuh ini juga mencoba memprofokasi dan melakukan pembakaran di Asrma brimob serta tidak segan-segan melukai petugas naman alhamdulilah hasil negosiasi dengan para ulama akhirnya situasi kamtibmas di kota Jakarta sudah kondusif hingga saat ini.
"Dikatakan lagi. Untuk situasi di Malut atas bantuan dan kerja sama dari para tokoh baik tokoh agama, akademisi, praktisi, para pemuda serta seluruh elemen-elemen masyarakat sehingga situasi maluku Utara (Malut) hingga kini dalam keadaan aman dan damai, untuk itu dalam kesempatan ini saya mengajak kepada rekan-rekan mahasiswa mari kita bersama-sama dengan pihak Kepolisian untuk selalu menjaga dan kerja samanya demi terciptanya malaku utara (Malut) tetap aman dan damai, "ucapnya
Sementara itu, Akademisi Universitas Muhammadia Maluku Utara (UMMU) Dr Herman Oesman menyampaikan, Dalam situasi konflik Pasca pemilu 2019 kalo kita lihat yang ramai hanyalah ibu kota Jakarta sedangkan untuk di Malut masih aman, damai dan kondusif.
Ia juga menuturkan, Menurutnya."Tema yang diangkat malam ini seharusnya diangkat dengan tema, pilkada tahun 2020 mengingat pemilihan kepala daerah sudah dekat,"artinya untuk pilkada tahun 2020 yang diperebutkan adalah gagasan karena di jaman Taib Armin dan H. Bur Abdulrahaman sudah hampir selesai melaksanakan pembangunan di Kota Ternate, "katanya.
Kata dia, bisa kita liat sendiri sudah mulai ada figur-figur yang baru yang sudah melakukan pemasangan baliho untuk memperkenalan diri jelang pilkada tahun 2020, konflik ini bisa membangun keamanan sosial dan kekuataan suatu kelompok apabila konflik ini tidak bisa di atasi maka akan terjadi kerusuhan."Artinya terjadinya suatu Konflik pada saat pemilu dikarena ada salah satu calon yang tidak puas saat di nyatakan kalah pada saat pemilihan
"Kalo kita berkaca dari beberapa tahun lalu bahwa setiap pemilihan kepala daerah di kota Ternate pasti akan terjadi konflik antara pendukung pasangan calon, hal ini yang harus di antisipasi oleh pihak keamanan," tuturnya
Ketua MUI Kota Ternate Usman Muhammad mengatakan, dalam rukun islam bahwa memilih suatu pemimpin itu wajib dilakukan untuk mengurus suatu daerah yang jumlah penduduk dengan masyarakat sangat banyak. "Artinya. Dengan jumlah masyarkat yang begitu banyak kita harus mempunyai adanya pemimpin agar hidup kita bisa di atur oleh pemerintah, dan siapapun yang terpilih untuk menjadi pemimpin kita maka kita harus patut untuk mengikuti apapun perarutan-peraturan pemerintah yang dibuat atau di terapkan,
"Diketahui lagi, Ingin saya sampaikan ada beberapa partai yang ingin mencalonkan saya untuk menjadi salah satu anggota dewan tetapi saya menolak karena jika ada salah satu ulamah atau tokoh agama yang sudah bergabung di salah satu partai maka akan timbul permasalahan," Ungkapnya.
Kita lihat saja Pilpres 2019 banyak ulama yang mendeklarasi untuk mendukung salah satu paslon hal ini yang membuat munculnya berita-berita hoax dan saling menjatuhkan 1 dengan yang lain.
" Dan saya sudah memperintahkan kepada suluruh imam mesjid di kota Ternate untuk tidak ikut serta dalam mendukung salah satu paslon pada saat Pemilu, "pungkasnya.**(red)