TOBELO, Koranmalut.Co.Id - Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Tolonuo, Sabtu (19/01), menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke IV, dan Dialog...
Dalam kegiatan dihadiri sebagai pembicara Dialog Kepala Desa Tolonuo Hasanudin Mafoloi, Ketua KNPI Halut, Toko Agama Manaf Kharie, Tokoh Pendidikan Tadhar Saragi, moderator Mudatsir Saragi. Hadir Imam Rusdi Lidawa, BPD Hafil Peleger, Toko Masyarakat Jikri Kanaha, Tokoh Pendidikan Tadhar Saragi, Tokoh Agama Manaf Kharie, dan seluruh Pemuda dan masyarakat. Bertempat Desa Tolonuo Kecamatan Tobelo Utara, Kabupaten Halmahera Utara.
Ketua Panitia Rifkal Koda mengatakan, kegiatan Mubes ke IV dan Dialog ini, sebagai bentuk konsuldasi organisasi untuk menata Organisasi yang tertib administrasi, dan membangun budaya adat istiadat yang telah punah di makan jaman moderen barat. Selain itu, kegiatan tersebut juga bertujuan mengembalikan budaya leluhur bagi masa depan generasi kedepannya. Kegiatan ini, didorong atas semangat mahasiswa, pelajar dan pemuda mencari anggaran dari Ternate dan masyarakat Tolonuo sebesar 600 ribu, di Ternate, 1.50.000 di Masyarakat, serta partisipasi alumni 300 ribu. Sehingga kegiatan dapat dilaksanakan." Kami berharap kegiatan ini, dapat mendorong terkembalinya semangat kejayaan Tolonuo, dan rasa persaudaraan dapat tercipta di tingkat masyarakat, agar nilai budaya dan keagamaan dapat berdiri kokoh." Terang Rifkal.
Sementara Ketua Umum HIPPMAT Ady Indriawilan Tukuboya mengatakan, sedikit pengalaman yang didapatkan dari senior dimasa kepemimpinan mereka, telah menaruh harapan dan semangatnya untuk menjadi memimpin HIPPMAT selama satu periode berjalan. Berbagai suka dan duka dalam berorganisasipun berjalan, tentunya dengan kegiatan ini, harus ada cerminan memperbaiki budaya, dan konsuldasi organisasi." Saya minta kepada masyarakat dan pengurus HIPPMAT agar tetap dewasa dalam menjalankan kegiatan ini."terangnya.
Senada disampaikan Kades Tolonuo Hasanudin Mafoloi mengatakan, kegiatan ini sangat bagus, dengan mengangkat budaya yang hilang. Budaya Tolonuo itu, biasa dalam tradisi adat istiadat pada proses pernikahan, dan kebiasaan gotong royong saling membahu antara satu dengan yang lain. Jika kegiatan ini, mengangkat tema Kebudayaan, maka tentunya ini sebagai langka mengembalikan adat yang hilang." Saya harap Mahasiswa, pelajar, dan Pemuda lebih menjaga Budaya adat kita, lebih tekun dan tanamkan dalam jiwa, saya mengajak mari bersama untuk mengambil buku tambahan yang telah dicuri, agar sebagai pedoman hidup dalam budaya adat istiadat kita." Tutupnya.**(kibo)