TOBELO, Koranmalut.Co.Id - Forum Jurnalis Halmahera Utara (FJH), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Pemuda Muhammadiyah (P...
Dihadiri pembicara Wakil Bupati Halut Muchlis Tapi Tapi, Kapolres Halut AKBP Yuyun Arif Hardiatmo, Bawaslu Halut Ahmad Idris, dan KPU Halut Rasmin Abdul Mutalib, moderator Jumar Mafoloi. Bertempat Caffe Djarod Tobelo Kabupaten Halut.
Ketua Panitia Ronal Muhamma mengatakan, Dialog dengan menghadirkan empat narasumber tersebut, untuk memetakan kerawanan pemilu yang sering terjadi pelanggaran pemilu dari pemilu sebelumnya. Untuk memberikan resolusi kerawanan pemilu, maka ancaman pelanggaran Mony Politik, Kecurangan, keterlibatan ASN, wilayah Loloda Utara, dan Kao. Sengaja mengundang empat narasumber, karena sebagai stkholder yang mempunyai tanggung jawab penuh menyelenggarakan ketertiban pemilu." Kami berterima kasih kepada Empat narasumber yang telah hadir, dan memberikan paparan materi, sesuai fakta kerawanan pemilu yang kerap terjadi, hingga proses Dialog berjalan lancar dan aman." Terang Ronal.
Sementara Wakil Bupati mengatakan, selaku pemerintah daerah, mengapresiasi Dialog yang digelar oleh Forum Jurnalis. Halut membutuhkan kegiatan seperti ini, sebab dengan kegiatan ini, silaturahmi dapat terjalin melalui kegiatan ilmiah ini. Memang, kerawanan pemilu itu setiap momentum pasti ada, dan ini menjadi tanggung jawab masyarakat Pemda, Polri, TNI, dan Penyelenggara untuk meningkatkan kualitas pemilu sebelumnya. Selain itu, Warga harus lebih memahami tentang kontestasi pemilu, agar kerap tidak melakukan pelanggaran yang itu berpotensi kerawanan pemilu. Umur Pemilu pasca reformasi masih terbilang 20 tahun dipraktekkan di Indonesia, berbeda dengan negara Amerika yang mematangkan Sistem demokrasi selama 100 tahun." Saya harap para peserta pemilu agar tidak memahami Demokrasi hanya pada akhir dari proses Pemilu, akan tetapi harus membutuhkan proses. Pihak penyelenggara lebih upaya meningkatkan profesional, dan Integritas untuk menyelenggarakan pemilu dengan baik sesuai Asas, Pemilu kita di Indonesia perkembangannya sangat baik, sebab setiap tahun proses pemilu meningkat." Terang Wabup.
Sementara Bawaslu Halut Ahmad Idris mengatakan, Diskusi pada malam hari ini, Menjadikan Kerawanan Hal penting dan mendasar untuk proses berlangsungnya pemilu. Terkait itu, Rilis Peraturan Bawaslu RI bahwa ada perubahan Pemilu semakin hari semakin Baik. Karena ada Tiga indikator kerawanan Pemilu. Kontestasi, didalamnya ada peserta pemilu.
Pengawasan, dan pencegahan. Pihaknya dalam kerawanan pemilu telah menangani beberapa indikator kerawanan, diantaranya, sebanyak iga kali Bawaslu mengeluarkan Rekomendasi perbaikan DPT sebanyak sehingga DPT tidak bisa ditetapkan, Masih 6000 Warga yang belum perekaman, di Dukcapil. Jika ini tidak diseriusi maka akan berdampak pada pemilihan, Selanjutnya Terkait Logistik, yang tidak di amati secara baik, dan seksama, maka ini juga berpotensi, Tahapan Kampanye, Penggunaan Fasilitas Negara, Many Politik." Untuk itu kami sudah menyiapkan strategis. Diantaranya pengawasan dilibatkan Partisipatif dari masayrakat melalui relawan yang dibentuk untuk mengawasi proses pemilu, di titik kerawawan. Kami berterima kasih kepada Forum Jurnalis yang telah membuat kegiatan Dialog ini." Terang Ahmad.
Senada Komisioner KPU Halut Rasmin Abdulmutalib mengatakan, Dialog ini, sangat baik untuk memberikan sosialisasi potensi kerawanan pemilu 2019, dan tahapan Pemilu berjalan. Saat ini, Tahapan sudah DPTD II, dan Tahapan Kampanye. Rasmin menilai, saat ini Level kerawanan sudah 72 persen dari Gambaran KPU RI, bahwa Malut masuk level 72 persen kerawanan Pemilu. Selain itu, pihaknya memperhatikan terhadap Perekrutan Pemuktahiran data dan masih 85 persen yang sudah memiliki hak pilih, namun belum memiliki E KTP. Ini juga masuk dalam potensi kerawanan." Dalam resolusi kerawanan pemilu paling terpenting sebab ada banyak yang belum tersentuh terkait pengetahuan pemilu. Ini juga bisa berpotensi Kerawanan, akibat ketidak pahamnya Peserta pemilu, dan Masyarakat." Terang Rasmin.**(kibo)