Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Menjaga Laut Dari Ancaman Memancing yang Merusak

Penulis: Dahlia Musa Mahasiswa Prodi: Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu budaya, Universitas Khairun Ternate. KoranMalut.Co.Id - Destructive fishing...


Penulis: Dahlia Musa Mahasiswa Prodi: Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu budaya, Universitas Khairun Ternate.

KoranMalut.Co.Id - Destructive fishing masih menjadi masalah serius, untuk meminimalisir kerusakan sumber daya kelautan dan perikanan di perlukan pengawasan terhadap kelestarian sumber daya ikan salah satunya adalah pengawasan terhadap destructive fishing penangkapan ikan dengan mengunakan bahan, alat atau cara yang merusak sumber daya ikan maupun lingkungannya seperti mengunakan bahan peledak, bahan beracun, setrum, dan alat tangkap lainnya  yang tidak ramah lingkungan sehingga dapat mematikan anak ikan dan  merusak keberlanjutan populasi ikan Kegiatan destructive fisihing  yang di lakukan oleh oknum  masyarakat mengunakan bahan peledak pengunaan bahan-bahan tersebut mengakibatkan kerusakan terumbu karang dan ekosistem di sekitarnya serta menyebabkan kematian berbagai jenis dan ukuran yang ada di perairan tersebut sehingga para  nelayan yang lain juga sulit mendapatkan ikan di perairan sekitar dan populasi ikan menurun drastis. 

Permasalahan lainnya yaitu sampah plastik dan perairan yang menutupi dan merusak terumbu karang, juga perlu ada nya  penanganan laut yang di mulai dari darat,  habitat berbagai jenis ikan, Ikan laut di kedalaman 30 meter lanjutannya juga sudah sangat susah di tangkap karena nelayan tidak bertanggung jawab dengan menangkap ikan dengan cara merusak (destructive fishing ) menyebabkan  populasi ikan menurun drastis meski sudah ada larangan aktivitas perikanan merusak tetapi masih sering terjadi di lapangan dampak perikanan merusak nyata menurunkan populasi ikan, generasi nelayan saat ini saja kesulitan menangkap ikan lantas bagaimana dengan generasi mendatang yang makin susah mencari ikan, Karena kondisi ini maka ada perlu upaya memantau secara ketat dustructive fishing tersebut, tidak itu saja perlu mengembalikan kondisi ikan dengan memperbaiki terumbu karang salah satunya membuat rumah ikan atau apartemen fish setidaknya cara ini dapat membantu mengembalikan ikan yang makin habis saat ini.

Menangkap ikan dengan cara merusak dan  mematikan ikan juga dapat  merusak terumbu karang sebagai rumahnya, setidaknya rumah ikan mengembalikan kondisi ikan di tahun-tahun mendatang perlu pemulihan terutama untuk terumbu karang dan mangrove agar ikan juga mendapatkan tempat bertelur dan memilah selain itu pemerintah perlu melindungi kawasan rumah rumah ikan dengan pelanggaran sementara penangkapan untuk pemulihan ikan, rumah ikan ini bangunannya tersusun dari benda padat yang di tempatkan di dalam perairan yang berfungi sebagai areal berpijah bagi ikan-ikan dewasa atau menjadi areal perlindungan asuhan dan pembesaran bagi telur serta anak ikan (spawning nursery).

Jadi untuk memperbaiki penangkapan ikan dengan bom ikan yaitu dengan cara bekerja sama dengan dinas perikanan dan  melakukan sosialisasi tentang bahaya penggunaan bahan kimia di dalam ekosistem laut dan dapat menyebabakan penyakit sehingga dengan menjaga kondisi laut agar tetap terjaga perlu di lakukan pengelolaan dengan ramah lingkungan kegiatan penangkapan ikan secarah tidak bertanggung jawab di katakannya bukan hanya terbatas pada kegiatan penangkapan secara destructive fishing, tetapi juga terdapat kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undang atau hukum 

Komitmen untuk melaksanakan pembangunan dengan menjaga prinsip kelestarian lingkungan dan sekaligus peningkatan kesehjateran pada sektor kelautan dan perikanan di deklarasikan pemerintah, komitmen  tersebut bergaung karena dunia sedang mengadopsi prinsip ekonomi biru, ekonomi laut yang berkelanjutan sangat penting karena ini bisa membantu dalam mewujudkan masyarakat pesisir yang sejahtera, lingkungan laut yang sehat dan perekonomian yang berkembang dan juga melaksanakan pengurangan sampah plastik yang ada di laut oleh masyarakat, dengan menerapkan ekonomi biru berharap bisa tetap melaksanakan upaya pelestarian dan lingkungan dan  kesejahteran masyarakat terutama untuk masyarakat pesisir di seluruh nusantara yang menjadi utama dan berkesinambungan dan meningkatkan pengelolaan terumbu karang dan ekosistem mangrove serta kawasan konservasi, caranya dengan menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan, serta memperbaiki kondisi sosial ekonomi dari sini di harapkan program tersebut bisa membantu untuk meningkatkan keberlanjutan sumber daya alam dan kesejahteran masyarakat, usaha menjaga laut dan lingkungan kita, sekaligus menjadikan laut sebagai sumber kesejahteraan  yang berbasis ekonomi biru semakin dekat langkah-langkah yang kita lakukan dengan adanya ekonomi biru kita dapat mencapai tiga manfaat sekaligus, ketiganya adalah laut yang sehat masyarakat pesisir yang tangguh;dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dengan garis pantai yang panjang, keanekaragaman yang tinggi, dan pemandangan laut yang menajubkan, laut juga sangat penting dalama mata pencaharian nelayan, ekonomi biru menjadi penopang pertumbuhan. ekonomi biru di sektor perikanan dan kelautan secara global di sektor perikanan dan kelautan, akan tetapi gerakan positif tersebut ada di bawah ancaman polusi lautan seperti sampah plastik yg bisa merusak ekosistem,botol plastik menyebabkan banyak polusi laut,  

Ekonomi biru merupakan  harapan baru menerapkan logika ekosistem yaitu ekosistem selalu bekerja menuju tingkat efisiensi lebih tinggi untuk mengalirkan nutrien dan energi tanpa limbah untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi semua kontributor dalam suatu sistem, selanjutnya ekonomi biru menitik berantakan pada inovasi dan kreativitas yang meliputi variasi produk, efisiensi sistem produksi, dan penataan sistem manejemen sumber daya, ekonomi biru sering di kaitkan dengan pengembangan daerah pesisir, konsep ekonomi biru sejalan dengan konsep ekonomi hijau yang ramah lingkungan dan di fokuskan kepada negara-negara berkembang dengan wilayah perarian (laut), yang bisa di kenal dengan (SIDIS) ekonomi biru dalam hal ini di tujukan untuk mengatasi kelaparan, mengurangi kemiskinan, menciptakan kehidupan laut yang berkelanjutan, mengurangi resiko bencana di daerah pesisir dan mitigasi serta adaptasi perubahan iklim implementasi ekonomi biru secar global di anggap krusial 72% dari total permukaan bumi merupakan lautan. Di samping itu laut berfungsi sebagi salah satu sumber penyedia makanan dan pengatur iklim dan suhu bumi sehingga kelestariannya pelu di jaga, ekonomi biru sangat erat kaitannya dengan sektor-sektor berbasis perairan dan kelautan, seperti sektor perikanan, transportasi dan pariwisata. Keberlangsungan hidup biota laut sebagai makanan dan mata pencaharian bagi penduduk di sekitar laut menjadi fokus ekonomi biru guna mengurangi kemiskinan dan kelaparan. 

Selain itu laut dapat di manfaatkan untuk memproduksi energi biru yang terbarukan (wave,) panas (thermal) dan biomasa (biomasa) fakta bahwa indonesia memiliki berbagai potensi bahari yang besar dan melimpah sayang nya tidak tercermin dalam kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir, banyak nelayan yang hidup di bawah garis kemiskinan dengan kondisi lingkungan yang menghawatirkan terbatasnya kemampuan dan akses menuju pekerjaan yang lebih baik merupakan beberapa alasan para nelayan tetap bertahan. 

Hasil tangkapan para nelayan tradisonal juga sangat terbatas mengingat minimnya peralatan yang di gunakan jika di bandingkan dengan perusahaan penanangkap ikan yang memeliki kapal dan peralatan lebih cangih. Kalah bersaiang, beberapa nelayan memutuskan untuk berhenti mencari ikan dan mrejadi buruh nelayan pada perusahan ikan yang secarah ekonomi tidak membuat mereka lebih baik.

Dengan keterbatasan pengetahuan dan di tambah lagi dengan tekanan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menyebabkan aspek ekologi menjadi terabaikan. Pengunaan sarana dan prasarana seperti bom, potas, dan pukat harimau, cenderung merusak keanekaragaman dan biota laut pendekatan ekonomi biru menerbitkan pada investasi kreatif dan inofativ yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan jenis usaha dan lapangan kerja baru sebenarnya dapat di terapkan di sekitar daerah pesisir, bisnis daur ulang sampah misalnya dapat menjadi alternatif solusi membersihkan lingkungan sekitar pantai, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi sampah (zero waste). 

Untuk dapat mendukung implementasi ekonomi biru yang berorentasi pada kreativitas dan inovasi, pemerintah perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir  sehingga mampu bereksperimen dengan limbah by-product, dan produk ikutan hasil laut dengan peningkataan inovasi dan sosialisasi iptek kelautan dapat di harapkan  meningkatkan efesiensi penangkapan dan budidaya hasil laut, infrastruktur yang mendukung efisiensi kegiatan maritim , seperti pelabuhan, aspek pengolahan dan pemasaran hasil perikanan juga perlu mendapat perhatian lebih dengan memelihara kualitas keaneka ragaman hayati laut, ekonomi biru di harapkan dapat mendukung pembangunan berkelanjutan.**(red)

Tidak ada komentar